Hard News

Mengenal Burundi, Negara Termiskin di Dunia

Global

3 Februari 2024 12:03 WIB

Anak-anak Burundi (Foto: Pixabay/AudyOfCourse)

Solotrust.com - Burundi adalah sebuah negara terletak di Afrika Timur. Negara ini berbatasan dengan Rwanda di Utara, Tanzania di Selatan dan Timur, serta Republik Demokratik Kongo di Barat.

Burundi memiliki luas sekira 27.830 kilometer persegi. Mengutip laman worldmeter, jumlah penduduk Burundi saat ini 12,3 juta jiwa.



Burundi adalah negara termiskin di dunia. Menurut data Bank Dunia, produk domestik bruto (PDB) per kapita Burundi pada 2023 adalah US$245,81. Jumlah ini jauh lebih rendah ketimbang negara lain di dunia, bahkan dibandingkan negara lain di Afrika.

Dikutip dari laman IDX Channel, negara ini juga sangat buruk dalam pendapatan per kapitanya dan jauh dari kata sejahtera. Bahkan, beberapa di antaranya harus mendapatkan bantuan dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ada sejumlah faktor menyebabkan Burundi menjadi negara termiskin di dunia. Faktor-faktor ini meliputi:

Konflik internal.

Burundi telah mengalami konflik internal berkepanjangan selama bertahun-tahun. Konflik itu telah menimbulkan banyak korban jiwa, merusak infrastruktur dan menghambat pembangunan ekonomi.

Mengutip sebuah sumber, Burundi diguncang perang saudara berlangsung selama belasan tahun antaran etnis Tutsi dengan Hutu. Sejak merdeka pada 1962, etnis Tutsi dengan Hutu sebenarnya sudah bersitegang.

Perang saudara benar-benar pecah pada 1994 dan membuat Burundi menjadi salah satu tempat dengan konflik paling keras di Afrika. Etnis Hulusi adalah mayoritas,sebagian besar bekerja sebagai petani.

Sementara etnis Tutsi adalah minoritas, namun memegang kekuatan besar karena mengendalikan tentara dan perekonomian. Kedua etnis tersebut sebenarnya hanya memiliki perbedaan budaya sedikit. Baik etnis Tutsi dengan etnis Hutu berbicara bahasa Rundi (Kirundi).

Konflik eksternal lainnya di Burundi adalah konflik dengan Kongo. Konflik ini terjadi setelah perang saudara Kongo berakhir pada 1996. Perang saudara ini mengakibatkan banyak pengungsi Kongo masuk ke Burundi.

Konflik juga memicu bentrokan antara masyarakat Burundi dan pengungsi Kongo. Hal ini disebabkan perbedaan ras dan budaya antara kedua kelompok tersebut.

Konflik antara Burundi dan Kongo berakhir dengan ditandatanganinya Perjanjian Lusaka pada 2002. Perjanjian ini mengakhiri perang saudara di Kongo dan membuka jalan bagi repatriasi pengungsi Kongo.

Saat ini Burundi tidak terlibat dalam konflik internal besar apa pun. Kendati demikian, ketegangan dengan negara tetangga seperti Rwanda dan Kongo masih terus berlanjut. Hal ini disebabkan faktor seperti perbedaan suku dan budaya serta konflik berkepanjangan.

Kemiskinan

Kemiskinan adalah masalah kronis di Burundi. Dikutip dari WDP (World Food Program) sebagai negara terkurung daratan dan berpenduduk padat di Afrika Timur, Burundi merupakan salah satu negara termiskin di dunia dengan lebih dari 70 persen penduduknya hidup dalam kemiskinan.

Tingkat kerawanan pangan sangat mengkhawatirkan dengan 52 persen anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting dan tingkat malnutrisi lebih tinggi di kalangan masyarakat pedesaan.

Kemiskinan perempuan.

Kemiskinan perempuan merupakan masalah serius di Burundi. Sekitar 80 persen perempuan Burundi hidup di bawah garis kemiskinan. Kemiskinan kronis di Burundi telah menimbulkan berbagai permasalahan sosial dan ekonomi, seperti malnutrisi.

Malnutrisi adalah masalah serius di Burundi. Sekira 30 persen anak-anak di Burundi mengalami kekurangan gizi,

Kematian ibu dan bayi merupakan masalah serius di Burundi. Angka kematian ibu di Burundi adalah 560 per 100 ribu kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi adalah 60 per seribu kelahiran hidup.

Akses terhadap pendidikan merupakan masalah serius di Burundi. Hanya sekira 50 persen anak-anak di Burundi bersekolah. Akses terhadap layanan kesehatan juga merupakan masalah serius di Burundi. Hanya sekira 30 persen penduduk Burundi memiliki akses terhadap layanan kesehatan memadai.

Adapun untuk mengatasi kemiskinan, pemerintah Burundi telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi kemiskinan, seperti meningkatkan investasi pertanian. Pertanian adalah sektor ekonomi utama Burundi. Pemerintah Burundi berupaya meningkatkan produktivitas pertanian melalui program penyuluhan pertanian dan penyediaan peralatan pertanian.

Pemerintah Burundi juga berupaya meningkatkan akses terhadap pendidikan serta layanan kesehatan dengan membangun sekolah dan rumah sakit. Infrastruktur seperti jalan dan jembatan pun turut diperkuat untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong perdagangan. (Dominikus Jangguik)

(and_)