Hard News

Operasi Keselamatan Candi 2024 Digelar, Kedepankan Preemtif dan Preventif

TNI / Polri

03 Maret 2024 08:19 WIB

Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Joseph Kumontoy bersama PJ Bupati Timotius Suryadi melakukan pengecekan kendaraan bermotor usai apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Candi, Sabtu (02/03/2024)

KARANGANYAR, solotrust.com - Operasi Keselamatan Candi 2024 digelar. Polres Karanganyar siap melaksanakan kegiatan serentak di Indonesia ini selama 14 hari, mulai 4 hingga 17 Maret 2024.
 
Operasi dilaksanakan guna mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran dalam lalu lintas (Kamseltibcarlantas) menjelang Ramadan.
 
Kapolres Karanganyar, AKBP Jerold Hendra Yosef Kumontoy, menjelaskan tujuan Operasi Keselamatan Candi adalah meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Selain itu juga untuk menurunkan angka pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas. 
 
"Kegiatan serupa rutin dan serentak diadakan setiap tahun oleh Polri di Indonesia. Tujuannya agar masyarakat lebih sadar menjaga ketertiban berlalu lintas," jelasnya, Sabtu (02/03/2024).
 
Operasi Keselamatan Candi tidak fokus ke penindakan hukum, namun, mengedepankan kegiatan preemtif, preventif disertai penindakan hukum humanis dan edukatif.  
 
Sistem penilangan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) tetap dilaksanakan dalam operasi ini. Pasalnya, ETLE langsung merekam pelanggaran dan secara administratif bisa dilakukan penindakan. 
 
"Jika ditemukan pelanggaran di jalan raya secaran kasat mata kami langsung melakukan peneguran, bahkan sampai ke penilangan seperti knalpot brong misalnya," kata kapolres. 
 
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi menambahkan menjelang Ramadan pemerintah kabupaten (Pemkab) akan proaktif berkoordinasi dengan Polres Karanganyar.
 
"Kita dukung penuh operasi ini karena kalau dilihat angka kecelakaan terus menurun dari tahun ke tahun. Kita melihat Polri juga sukses melakukan pembinaan kepada siswa serta generasi muda agar tertib berlalu lintas dan tidak menggunakan knalpot brong," sebut Timotius Suryadi.
 
"Kita semua berkomitmen menghapus knalpot brong dan hasilnya kasusnya mulai menurun, jadi yang terbaik di Jawa Tengah," tukasnya. (joe) 

(and_)