Serba serbi

Wujudkan Destinasi Wisata Nyaman untuk Keluarga, The Lawu Group Konsep Wisata Halal Dunia

Wisata & Kuliner

18 Juni 2024 10:01 WIB

Kemuning Sky Hills atau jembatan kaca, salah satu destinasi wisata di Karanganyar, Minggu (16/06/2024)

KARANGANYAR, solotrust.com - Manajemen The Lawu Group Karanganyar mendukung penerapan konsep Karanganyar menuju destinasi wisata halal dunia. Ini dilakukan dalam rangka mewujudkan destinasi wisata nyaman untuk keluarga. 
 
Hal itu diungkapkan Direktur Utama The Lawu Group, Parmin Sastro Wijono saat ditemui di area wisata Kemuning Sky Hills. Menurutnya, konsep Karanganyar menuju wisata halal dunia memiliki kesamaan dengan konsep Karanganyar live center of Nusantara yang digagas mantan Bupati Karanganyar Juliyatmono bersama konsultan pemasaran Indonesia Hermawan Kertajaya.
 
Dalam gagasan itu, Kabupaten Karanganyar akan dikonsep menjadi pusat peradaban bagi warga Nusantara di masa depan. Dalam hal ini, pihak The Lawu Group akan ikut ambil bagian mewujudkan konsep live center of Java dari sisi industri pariwisata dengan mendorong konsep Kabupaten Karanganyar menuju destinasi wisata halal dunia. 
 
"Karanganyar life center Nusantara, kita akan mengambil dari sektor wisatanya untuk bisa mengisi salah satu konten live center of Nusantara. Kita mengusung Karanganyar menuju wisata halal dunia," kata Parmin Sastro Wijono.
 
Dalam hal ini tentang destinasi wisata halal adalah wisata yang memberikan keramahan dan kenyamanan bagi keluarga. Konsep yang ditawarkan,  yakni mampu diterima seluruh wisatawan tanpa melihat latar belakang apa pun. 
 
"Wisata halal itu adalah wisata yang ramah keluarga, jadi kita tidak bicara muslim atau nonmuslim atau Islam, Kristen, dan sebagainya, tapi wisata yang lebih ramah kepada keluarga," terang Parmin Sastro Wijono.
 
Terkait destinasi wisata halal ini, restoran yang beroperasi tidak menawarkan berbagai jenis alkohol atau pun minuman keras yang bisa mengurangi kenyamanan pengunjung objek wisata. Pengelola restoran juga tidak menjual makanan haram seperti olahan daging babi kepada wisatawan.
 
Selain itu, tempat penginapan tidak melayani kegiatan kemaksiatan dengan lebih selektif menerima tamu.  
 
"Sekarang wisata di Karanganyar sudah mulai terbentuk menjadi wisata yang ramah keluarga. Karaoke kita nggak ada. Kalau dulu ada panti pijat, sekarang sudah bersih, sudah tutup. Apalagi tempat lokalisasi, semua sudah tutup, hilang dengan sendirinya," beber Parmin Sastro Wijono
 
Konsep Karanganyar menuju wisata halal dunia masih memiliki jalan panjang. Karenanya, manajemen The Lawu Group telah mengambil sikap untuk mewujudkan konsep itu mulai dari sekarang. Hal tersebut didasari adanya dukungan masyarakat yang kini mulai sadar untuk menjaga Karanganyar tidak terkontaminasi hal-hal negatif. 
 
Parmin Sastro Wijono mengaku dirinya getol mengusung Karanganyar menjadi destinasi wisata halal dunia. Pasalnya, masyarakat di kabupaten ini sudah sangat mendukung dan cukup religius. 
 
"Wisata halal didirikan sebagai sebuah objek dan kegiatan dalam industri pariwisata yang tidak memfasilitasi kemaksiatan," tambahnya. 
 
Disebutkan pula, Kabupaten Karanganyar memiliki segudang potensi alam, didukung keberadaan Gunung Lawu. Lereng dipenuhi pemandangan alam serta kebun teh di Ngargoyoso, membuat kabupaten ini cukup potensial dikembangkan menjadi destinasi wisata halal dunia. 
 
Sementara dari sisi infrastruktur, akses jalan juga mendukung kemudahan menuju destinasi wisata, bahkan bagi wisatawan luar daerah Karanganyar. (joe) 

(and_)