SEMARANG, solotrust.com - Redaktur Suara Merdeka, Aris Mulyawan dan jurnalis Tribun Jawa Tengah (Jateng) Iwan Arifianto terpilih menjadi ketua dan sekretaris AJI Kota Semarang periode 2024-2027.
Keduanya terpilih melalui musyarawah mufakat dalam Konferensi Tingkat Kota (Konferta) AJI Semarang ke-10 di Pendopo Kinanthi, Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Sabtu (29/06/2024).
Sebelum pemilihan ketua dan sekjen AJI Kota Semarang, terlebih dahulu dilakukan laporan pertanggungjawaban (LPJ) pengurus periode 2021-2024. LPJ diterima dengan beberapa catatan oleh peserta Konferta.
Selepas itu dilakukan proses pemilihan ketua dan sekretaris AJI Kota Semarang periode 2024-2027 yang berjalan cukup alot. Pasalnya, tidak ada kandidat bersedia ditunjuk menjadi ketua dan sekretaris AJI Kota Semarang.
Setelah melalui diskusi panjang dan berbagai pertimbangan, Aris Mulyawan dan Iwan Arifianto akhirnya bersedia memimpin roda organisasi selama tiga tahun ke depan.
"(Harapannya) kepengurusan ke depan solid, bertanggung jawab, dan punya komitmen untuk membesarkan AJI Kota Semarang," ungkap Ketua AJI Kota Semarang terpilih, Aris Mulyawan.
Sementara itu, Sekretaris AJI Kota Semarang terpilih, Iwan Arifianto meyakini kepengurusan periode 2024-2027 bakal lebih ringan ketimbang periode sebelumnya.
Ia beralasan tambahan belasan anggota baru dikukuhkan memiliki totalitas yang bisa diajak kerja sama untuk berlari maupun berbagi beban bersama.
Kendati begitu, diakui Iwan Arifianto, mengemban amanah baik sebagai ketua maupun sekretaris AJI Kota Semarang bukan pekerjaan mudah. Apalagi di tengah dinamika dan kondisi demokrasi carut marut seperti sekarang ini.
"Dalam waktu dekat kita bakal segera merapatkan program-program apa saja yang dikerjakan, terutama misi Tri Panji AJI," ungkapnya.
Perwakilan pengurus AJI Indonesia, Ramond EPU menyebut Aris Mulyawan dan Iwan Arifianto sebagai pasangan ideal. Keduanya punya banyak pengalaman untuk menghadapi berbagai persoalan dan dinamika yang akan terjadi di masa depan.
Dia bilang, setiap Konferta pasti ada persoalan seperti tidak ada anggota mau dicalonkan maupun banyaknya anggota dicalonkan sebagai ketua dan sekjen AJI kota.
"Itulah dinamika organisasi, paling penting bagaimana AJI Semarang ke depan. Di AJI kita tidak pernah kekurangan orang hebat, tapi memang mewakafkan waktu serta tenaga tidak banyak orang yang bersedia," tukas pria yang menjabat ketua Bidang Organisasi AJI Indonesia. (fjr)
(and_)