SOLO, solotrust.com - Ketua I Panitia Tingalan Dalem Jumenengan ke-14 Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Paku Buwono XIII, KGPH Dipokusumo mengklaim pihaknya telah mengundang seluruh kerabat Keraton untuk hadir dalam peringatan naik tahta PB XIII. Gusti Dipo menjelaskan dalam undangan itu memang tak menyebutkan nama secara spesifik.
"Semua putra putri PB XII diundang. Dalam undangan tulisannya mengundang putra-putri dalem, para sentana dalem tanpa menyebut nama. Kecuali yang mendapatkan tugas khusus misalnya among tamu dan lain-lainnya itu mendapat surat khusus," jelas Dipokusumo, Kamis (12/4/2018).
Baca juga:Wiranto: Tingalan Jumenengan Jadi Simbol Kerukunan
Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat itu mengakui beberapa adik PB XIII itu tidak nampak hadir dalam upacara sakral yang digelar di Sasana Sewaka itu. Menurutnya, absennya kerabat Keraton itu disebabkan berbagai alasan, dari keperluan di luar kota hingga menolak ikut dalam upacara Tingalan Dalem Jumenengan itu.
"Tadi Gusti Tedjo rawuh, Gusti Hadi, Gusti Dyah, Gusti Puspo, Gusti Rahmani, Gusti Menur, Gusti Koes Niyah dan sebagian di luar kota,” jelasnya.
Baca juga:Tingalan Jumenengan Pakubuwono (PB) XIII
Terpisah, dikonfirmasi soal ketidakhadirannya di acara jumenengan, GKR Wandasari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng menegaskan dirinya tidak pernah menerima undangan dari Sinuhun maupun dari panitia. Selain itu, dirinya juga mengkritisi prosesi jumenengan yang tidak sesuai dengan aturan baku keraton, salah satunya adalah Tarian Bedaya Ketawang yang dibawakan oleh pelajar SMKN 8 Surakarta.
Baca juga: Tarian Bedhaya Ketawang Dilakukan Selama 30 Menit, Ini Alasannya
“Tarian itu hal yang paling sakral. Mulai dari pemilihan penari hingga pembawaanya. Semua disertai ritual,” ucapnya. (vin)
(wd)