Solotrust.com - Terang bulan djadoel atau terang bulan jadul menjadi salah satu jajanan tahun 1980-an hingga 1990-an yang masih eksis hingga saat ini. Bentuknya bulat menyerupai bulan, menjadikan makanan ini diberi nama terang bulan.
Pinggiran Jalan Jenderal Urip Sumoharjo atau sering dikenal dengan Warung Pelem menjadi salah satu pusat penjual terang bulan jadul menjajakan dagangannya. Sejak pagi hingga malam, kawasan ini dipenuhi penjaja terang bulan. Mereka berderet dengan jarak cukup dekat.
Joko, salah satu penjual terang bulan yang menjajakan dagangannya tepat di depan Masjid Ash-Shadiq, mengaku setiap hari membuka lapak mulai pukul 09.00 WIB hingga malam, bergantung habisnya stok. Setiap harinya, dia akan menyetok seratus adonan terang bulan.
“Saya bisanya seratus (adonan) saja. Ramai sepi, saya bawa segitu,” ungkapnya.
Joko menjual terang bulannya dengan harga bervariasi, mulai Rp5000 hingga Rp8000, bergantung topping yang diinginkan pembeli.
Penyuka makanan manis ini hadir dari berbagai kalangan, tak memandang kendaraan apa yang mereka gunakan.
“Segala kalangan (pembelinya), bahkan yang mobil pun sekarang pun penyuka terang bulan banyak,” ujar Joko.
Seorang pembeli, Regina, memang pecinta berbagai jenis makanan pasar tradisional, termasuk terang bulan jadul. Menurutnya, terang bulan memiliki rasa nikmat.
*) Reporter: Nur Indah Setyaningrum/Rimadhiana
(and_)
