SOLO, solotrust.com - PT Nawasena Expert Indonesia bekerja sama dengan Sekolah Bisnis Ritel Indonesia (SBRI) resmi meluncurkan Expert Executive Indonesia, Pusat Pelatihan Marketing Bisnis dan Executive. Acara diselenggaran di Blue Saphire Solo Paragon Hotels & Residences, Sabtu (17/08/2024). 

 

Direktur Expert Executive Indonesia, Yuliastuti Kartika Sari, mengatakan Expert Executive Indonesia didirikan untuk mencetak para tenaga pemasar andal. 

 

“Kami mendirikan Nawasena dan akhirnya kami bekerja sama dengan SBRI karena kami ingin melatih tentang marketing expert Indonesia. Jadi kami ingin mendidik teman-teman dan bisa marketing atau jadi sales marketing yang andal di Kota Solo,” kata dia saat acara peluncuran Expert Executive Indonesia.

 

Chairman CEO Expert Executive Indonesia, Ika Florentina, menambahkan belum adanya sekolah maupun pelatihan yang membuat dan membentuk seorang marketing, dijadikan peluang untuk mendirikan Expert Executive Indonesia.

 

“Di sini kita melihat bahwa saat ini belum ada sekolah atau pelatihan untuk bagaimana membentuk atau mencetak seorang marketer,” ungkapnya. 

 

Adapun dua program ditawarkan, yakni program tiga bulan dan program 12 bulan. Kedua program memiliki kurikulum sama, yakni pemaparan teori di kelas dan magang. Hanya durasi dan kedalaman materi yang berbeda.

 

“Bagi yang sudah bekerja, sebagai karyawan, atau pegawai yang terutama saat ini bergerak di bidang pemasaran atau marketing yang stuck dan tidak bisa jualan, bisa bergabung dengan program kami yang tiga bulan,” kata Ika Florentina.

 

“Nah, kalau untuk yang D-1 atau satu tahun ini adalah kualifikasi untuk yang pengin mendapatkan sertifikat atau ijazah D-1. Ini juga bagus, program yang kami lakukan ini enam bulan pendidikan di dalam kelas. Menariknya, di dalam kelas pun ada banyak kelas-kelas untuk sesi-sesi praktik,” lanjutnya.

 

Sementara untuk bisa bergabung dengan kelas, menurut Direktur Expert Executive Indonesia, Aminuddin Mukhtar, Expert Executive Indonesia tidak mematok latar belakang dan usia pendaftar.

 

“Jadi segmen ini sangat luas, mulai dari lulusan SMA, SMK, orang yang sudah datang bekerja atau profesional, sudah pada ownership. Jadi itu pun bisa belajar lagi,” ucapnya. 

 

*) Reporter: Nur Indah Setyaningrum/Rimadhiana