SOLO, solotrust.com - Merti desa menjadi acara tahunan yang selalu diselenggarakan warga Kelurahan Mojosongo. Acara ini diselenggarakan di Lapangan Mojosongo mulai 16 hingga 21 September 2024, diisi dengan bazar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta penampilan seni dari warga setempat.
Ketua Merti Desa Mojosongo 2024, Suripto, mengatakan tujuan digelarnya merti desa guna membangkitkan rasa kebersamaan antarwarga, sekaligus mewujudkan Mojosongo Kuncoro. Selain itu, merti desa diadakan untuk dapat melestarikan kebudayaan yang ada.
“Merti desa ini untuk membangkitkan kebersamaan warga Mojosongo, menghidupkan UMKM Mojosongo, guyub rukun untuk mewujudkan Mojosongo Kuncoro,” kata Suripto saat ditemui solotrust.com di Lapangan Mojosongo, Rabu (18/09/2024).
Tujuan itu selaras dengan tema merti desa tahun ini ‘Mempererat Kearifan Lokal, Menuju Mojosongo Kuncoro.’ Sekretaris Merti Desa Mojosongo 2024, Dwi Ari Rahajo menambahkan, acara merti desa digelar guna menumbuhkan, sekaligus mengembangkan kreativitas serta usaha UMKM warga setempat.

“Ya untuk menumbuhkan, sekaligus mengembangkan kreativitas serta usaha UMKM bagi masyarakat Mojosongo dan sekitarnya,” ungkap dia.
Pengisi pentas seni merti desa diambil dari potensi-potensi yang ada pada tiap RW di Kelurahan Mojosongo. Terdapat 15 RW turut hadir untuk memeriahkan merti desa 2024. Salah satunya penampilan dari RW 03 dengan Tarian Rampak Gedruk khas Magelang.
Tari ini, menurut Ketua Rampak Gedruk Mojosongo, Sujiyo memiliki filosofi untuk mengusir roh halus dengan suara ‘krincing’ dari aksesoris dipasang di kaki penari, dikenal dengan istilah krompyong atau kelinting.
"Rampak gedruk itu filosofinya adalah tempo dulu, ini kan ada kaitannya dengan roh halus ya, makhluk halus. (Dan) yang namanya krompyong atau kelinting ini bisa mengusir roh halus," jelasnya.
Sementara menurut sumber lain, Tarian Rampak Gedruk menggambarkan kemarahan buto atau raksasa yang menjaga Merapi.

Para penari sendiri sudah berlatih sejak 2023 lalu karena kebetulan ada anggota yang mengetahui mengenai tarian ini.
Sujiyo berharap kegiatan merti desa dapat lebih baik ke depannya. Dia juga berpesan agar anak muda selalu menjaga kelestarian budaya Jawa.
"Ya, pesan-pesan untuk mungkin muda-mudi ya, giatkan kreativitas untuk menjaga kelestarian budaya Jawa," pesan Sujiyo. berpesan agar anak muda selalu menjaga kelestarian budaya Jawa.
Adapun acara puncak Merti Desa Mojosongo 2024 akan diisi penampilan wayang kulit, didukung Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kota Solo.
*) Reporter: Nur Indah Setyaningrum/Rimadhiana
(and_)