SOLO, solotrust.com - Puluhan kios terlihat berderet dengan lapak-lapak buku terbuat dari seng. Lapak itu dipenuhi berbagai judul dan jenis buku. Tak hanya koleksi lawas, namun ada pula buku-buku baru tersusun di atas lapak.
Pasar buku belakang Sriwedari atau biasa dikenal dengan mburi Sriwedari (Busri), kini tak seramai dulu. Kios-kios di sana terlihat begitu sepi, hanya ada beberapa pengunjung yang datang untuk melihat-lihat.
Merosotnya daya beli buku ini dampak dari berkembangnya teknologi yang semakin pesat sehingga banyak buku kopian dijual dengan harga miring.
Dwi Suryanto, penjual buku di Busri yang sudah berdagang sejak 1990. Dia mengaku dalam sehari tak menentu bisa menjual berapa buku. Bahkan katanya, terkadang ada suatu hari di mana tak ada pembeli satu pun mampir ke kiosnya.
“Saya (bisa) dapat ratusan ribu sehari. Kini malah kadang nemu (pembeli), kadang nggak,” kata dia saat ditemui solotrust.com beberapa waktu lalu.
Dwi Suryanto bilang, sepinya penjualan karena banyak toko online menjual buku lebih murah ketimbang offline. Menurutnya, harga buku di toko online lebih murah karena sebagian besar buku yang dijual adalah kopian atau buku palsu.
“Itu online itu bukan dari murah, itu yang kopiannya. Banyak orang yang menyesal (beli) dari online,” ujar Dwi Suryanto.
Hal serupa juga dikatakan Sarjono, pedagang buku di Busri yang sudah berjualan sejak 27 tahun silam. Dia mengatakan toko buku online memang menjadi pesaing bagi para pedagang offline. Harganya miring karena banyaknya buku kopian tanpa ada izin.
Sarjono menambahkan, sepinya pasar buku Busri juga merupakan dampak dari pergantian kurikulum tiap lima tahun sekali. Pergantian kurikulum yang ajeg membuat pedagang enggan menyetok buku dalam jumlah banyak.
“Sejak ganti kurikulum, setiap lima tahun ganti kurikulum itu,” ungkap Sarjono.
“Penjual buku mau menyediakan (buku) takut. Sementara itu dari penerbit tidak bisa diretur. Kalau saya kulak (menyetok barang-red), tidak ada yang beli kan jadi barang bekas, jadi rosok, rugi. Tidak berani stok,” lanjutnya.
Harga buku yang ada di Busri sangat bervariasi, mulai dari Rp1000 hingga ratusan ribu pun ada, bergantung dari jenis buku.
*) Reporter: Nur Indah Setyaningrum/Rimadhiana
(and_)