Ekonomi & Bisnis

Pertamina Kembangkan 4 Terobosan Teknologi Rendah Karbon, Dukung Swasembada Energi

Ekonomi & Bisnis

24 Oktober 2024 15:59 WIB

PT Pertamina (Persero) mendukung kebijakan pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto yang menargetkan swasembada energi dalam empat hingga lima tahun mendatang. (Foto: Pertamina)

JAKARTA, solotrust.com – PT Pertamina (Persero) mendukung kebijakan pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto yang menargetkan swasembada energi dalam empat hingga lima tahun mendatang.

Penegasan Presiden Prabowo disampaikan dalam beberapa kesempatan, baik saat pelantikan presiden dan wakil presiden, pengumuman menteri Kabinet Merah Putih serta sidang paripurna kabinet. Swasembada energi merupakan salah satu dari 17 program prioritas Presiden Prabowo dalam kepemimpinannya di bawah visi Asta Cita. 



Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan dalam mendukung target swasembada energi, Pertamina terus berkomitmen menjaga ketahanan energi dengan mempertahankan dan meningkatkan bisnis eksisting, serta meningkatkan bisnis rendah karbon lebih ramah lingkungan.

Saat ini, Pertamina tengah mengembangkan empat terobosan dalam bisnis rendah karbon, meliputi pengembangan biofuel, petrochemical, geothermal, dancarbon capture utilization and storage (CCS/CCUS). Terobosan itu merupakan komitmen Perusahaan dalam menjalankan perannya mendukung tercapainya target net zero emission (NZE) pemerintah Indonesia 2060 atau lebih cepat.  

“Terobosan ini akan memperkuat swasembada energi, sekaligus memberikan dampak dalam penurunan emisi karbon, diversifikasi portofolio bisnis yang akan membuka peluang bisnis baru di masa depan,” ujar Fadjar Djoko Santoso, dilansir dari laman resmi Pertamina, pertamina.com, Kamis (24/10/2024).

Pertamina berhasil mengembangkan energi biofuel sebagai bahan bakar lebih ramah lingkungan dengan campuran bahan nabati. Pertamina telah berhasil memproduksi dan memanfaatkan biodiesel B35.

Selain B35, Pertamina juga mengembangan Pertamax Green dan Sustainable Aviation Fuel (SAF) bahan bakar pesawat terbang dengan campuran bahan nabati.

“Biofuel yang telah dijalankan Pertamina berdampak pada pengurangan emisi sehingga memiliki nilai tambah positif bagi masyarakat. Pada 2023, penerapan B35 mampu menurunkan emisi CO2 hingga 32,7 juta ton,” jelasnya.

Dalam pengembangan geothermal, imbuh Fadjar Djoko Santoso, saat ini Pertamina mengelola 15 wilayah kerja panas bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang 672 MW yang akan dinaikkan menjadi 1 GW dalam dua sampai tiga tahun ke depan. Pertamina memiliki potensi cadangan panas bumi yang siap dikembangkan.

Sementara itu, Fadjar Djoko Santoso menambahkan, dalam pengembangan Petrochemical, Pertamina menargetkan produksi sebesar 3,2 juta ton di 2025 dari saat ini sebesar 1,9 juta ton per tahun. Adapun terkait pengembangan bisnis ini, Pertamina terbuka untuk menjalin kemitraan dengan berbagai institusi dari dalam dan luar negeri.   

Sementara dari bisnis hulu migas, Pertamina juga akan berkontribusi pada pengurangan emisi melalui pengembangan CCS/CCUS. Pengembangan CCS/CCUS secara akumulatif berpotensi mengurangi emisi hingga 1,5 juta pada 2029. Proyek pengembangan yang sudah dilakukan antara lain di Field Sukowati, Field Jatibarang, dan Field Ramba.

Selain mengembangkan proyek, Pertamina juga melibatkan masyarakat dalam memanfaatkan energi hijau yang berdampak pada swasembada energi melalui Program “Desa Energi Berdikari”. Adapun hingga saat ini, jumlahnya telah mencapai 85 desa binaan di Indonesia. Berbagai terobosan Pertamina dalam mencapai target swasembada energi dan dekarbonisasi berhasil menurunkan emisi di atas target.

Realisasi reduksi emisi scope 1 & 2 Pertamina mencapai 124 persen dari target yang ditetapkan pada 2023. Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e. Keberhasilan dalam dekarbonisasi menjadikan Pertamina menduduki peringkat pertama dalam ranking ESG di dunia berdasarkan Sustainablytics, pada subsektor minyak dan gas terintegrasi dari 61 perusahaan dunia.   

“Dengan dukungan stakeholder, Pertamina optimistis bisa mendukung program pemerintah swasembada energi, sekaligus mencapai NZE sesuai target nasional,” tandas Fadjar Djoko Santoso.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya itu sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

(and_)