Hard News

Debat Publik Pilkada Boyolali 2024: Ajang Penajaman Visi Misi dan Gagasan 2 Paslon

Sosial dan Politik

17 November 2024 06:31 WIB

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Boyolali menggelar debat publik putaran kedua pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Hotel Al Azhar Azhima, Sabtu (16/11/2024) malam. (Foto: Dok. solotrust.com)

BOYOLALI, solotrust.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Boyolali menggelar debat publik putaran kedua pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Hotel Al Azhar Azhima, Sabtu (16/11/2024) malam. 
 
Dua pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati berlaga dalam Pilkada Boyolali 2024. Paslon nomor urut 1, Marsono-Saifulhaq, diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), (Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 
 
Sementara itu, paslon nomor urut 2, Agus Irawan-Dwi Fajar Nirwana, didukung koalisi besar, di antaranya Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Demokrat Demokrat.
 
Debat berlangsung dalam enam sesi, dimulai dengan penyampaian visi dan misi masing-masing paslon, penajaman program, tanya jawab antarpaslon, dan ditutup dengan pernyataan akhir. 
 
Mengusung tema 'Boyolali Berintegritas: Mewujudkan Pemerintahan Bersih, Berkeadilan, Aman, dan Nyaman,' acara ini mengupas enam subtema strategis, termasuk memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 
Paslon nomor urut 1, Marsono-Saifulhaq, mengusung visi 'Perjuangan, Adil, dan Sejahtera' dengan fokus pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) unggul dan ramah investasi. Marsono menekankan pentingnya akses pendidikan dan kesehatan untuk mewujudkan SDM berkualitas. 
 
"Kami percaya dengan SDM unggul, Boyolali bisa lebih sejahtera, terutama dengan kemudahan investasi yang akan mendorong ekonomi lokal," ujarnya.
 
Di lain sisi, paslon nomor urut 2, Agus Irawan-Dwi Fajar, membawa misi reformasi birokrasi dan pemberdayaan desa. Agus Irawan berjanji menghapus tekanan dan intimidasi di lingkup aparatur sipil negara (ASN) serta mempermudah perizinan investasi. 
 
"Kami ingin menghadirkan kenyamanan bagi ASN agar profesional dalam melayani masyarakat," tegasnya.
 
Agus Irawan juga menyoroti peningkatan penghasilan tetap perangkat desa untuk memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta aktivitas pemuda.
 
Ketua KPU Boyolali, Maya Yudayanti, berharap debat ini memberikan wawasan politik bagi masyarakat untuk menentukan pilihan pada 27 November 2024. 
 
"Debat ini membantu masyarakat mengenal lebih dalam visi, misi, dan program para calon," katanya. 
 
Debat publik menjadi momentum penting bagi masyarakat Boyolali untuk memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata demi kemajuan daerah. (Rayhan Inggar Wicaksono)

(and_)