BEKASI, solotrust.com - Di tengah semarak musim haji 1446 H, sebuah kisah hening datang dari pinggir Kota Bekasi. Seorang wanita berusia lebih dari satu abad tengah bersiap menyambut panggilan suci. Dialah Nenek Sumbuk, jemaah haji berusia 109 tahun yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini.
Rumah sederhana tempat dia tinggal tampak ramai oleh keluarga dan tetangga yang datang mendoakan. Di tengah suasana hangat itu, Nenek Sumbuk duduk tenang, ditemani putrinya, Sukmi yang dengan telaten merawat dan menemani ibunya dalam setiap tahap persiapan menuju Tanah Suci.
Langkahnya mungkin tak lagi tegap, pendengarannya pun mulai menurun, namun semangat dalam dirinya tetap menyala. Keinginan berhaji bukan datang tiba-tiba, ia telah lama menanti. Usia terus menua tak membuat harapan itu padam.
Segala persiapan keberangkatan terus dimatangkan. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) turut mendampingi proses akhir di rumah, termasuk pengecekan kesehatan dan kelengkapan dokumen. Fasilitas pendukung seperti kursi roda dan pendampingan khusus pun telah disiapkan untuk menjamin kenyamanan Nenek Sumbuk sepanjang perjalanan.
Berdasarkan data dari Siskohat, Nenek Sumbuk lahir di Kota Kebumen pada 1916. Ia tahun ini berangkat haji bersama keluarga inti, yakni anak, menantu, dan cucunya. Keempat orang anggota keluarganya itu akan menemani perjalanan suci Nenek Sumbuk dengan penuh doa dan kasih sayang.
Saat ditanya tentang doa yang akan dipanjatkan ketika di Tanah Suci, Nenek Sumbuk menjawab sederhana dalam bahasa Jawa. Kalimat tersebut kemudian diterjemahkan oleh putrinya, Sukmi.
“Doa saya agar hajiku diterima dan mabrur,” kata Sukmi saat ditemui di kediamannya kawasan Bekasi, Rabu (14/05/2025), dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id.
Tergabung dalam jemaah haji asal Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) Kelompok Terbang (Kloter) 33, Nenek Sumbuk masuk Asrama Haji Bekasi pada 16 Mei 2025 lalu terbang ke Arab Saudi pada 17 Mei 2025. Keberangkatan Nenek Sumbuk, sekaligus menandai dimulainya fase pemberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang kedua ke Tanah Suci dari Embarkasi Jakarta-Bekasi.
Kisah Nenek Sumbuk bukan sekadar tentang usia menua, namun juga harapan yang tak pernah lelah untuk menunggu. Ia menjadi pengingat bahwa haji adalah panggilan hati dan ketika panggilan itu datang, usia bukanlah batas.
Dengan doa dan dukungan dari orang-orang terdekat, langkah Nenek Sumbuk kini bersiap menuju Baitullah. Pelan namun pasti, ia menapaki perjalanan agung yang menjadi impian banyak orang, yakni menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
(and_)