Hard News

Kasus Penyakit Menular Meningkat di Sukoharjo saat Kemarau, ISPA dan Diare Mendominasi

Jateng & DIY

30 Juli 2025 11:13 WIB

Suasana pelayanan kesehatan di Puskesmas Sukoharjo, Selasa (29/07/2025). (Foto: Dok. solotrust.com/Meylina Nur Chayatri)

SUKOHARJO, solotrust.com – Musim kemarau tahun ini memicu peningkatan kasus penyakit menular di wilayah Sukoharjo. Hal ini disampaikan Kepala Puskesmas Sukoharjo, Kunari Mahanani, Selasa (29/07/2025). 
 
Menurutnya, penyakit paling banyak ditemukan di Sukoharjo selama Juni hingga Juli adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan jumlah kasus mencapai 2.570 pasien. Disusul penyakit typhoid atau tipes sebanyak 546 pasien, diare 358 pasien, mumps atau gondongan 198 pasien, serta dengue fever (demam berdarah) 137 pasien. 
 
Kunari Mahanani menjelaskan, anak-anak dan remaja berusia delapan hingga 17 tahun menjadi kelompok usia paling rentan terjangkit selama musim kemarau. 
 
"Peningkatan kasus sebenarnya sudah terlihat sebelum masuk musim kemarau dan cenderung naik seiring hawa yang semakin panas,” ungkapnya. 
 
Peningkatan kasus penyakit menular ini terjadi di wilayah kerja Puskesmas Sukoharjo, mencakup berbagai lingkungan masyarakat dengan tingkat kepadatan dan kebersihan berbeda-beda. 
 
Kunari Mahanani menyebutkan, cuaca panas dan rendahnya tingkat kebersihan masyarakat menjadi faktor utama meningkatnya kasus penyakit ini. Udara kering memudahkan penyebaran virus dan bakteri, terutama di lingkungan padat penduduk. 
 
Adapun untuk menekan peningkatan kasus penyakit menular, Puskesmas Sukoharjo telah mengambil langkah-langkah pencegahan, antara lain:
- Meningkatkan kebersihan lingkungan, baik di rumah maupun fasilitas umum.
- Memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pola hidup bersih dan sehat.
- Melakukan pencegahan dini dan penanganan cepat apabila warga mulai menunjukkan gejala penyakit menular. 
 
Dengan upaya tersebut, Kunari Mahanani berharap masyarakat lebih waspada dan aktif dalam menjaga kesehatan, khususnya selama musim kemarau berlangsung.
 
*) Reporter: Meylina Nur Chayatri/Masheda Raihan Pramudya

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya