SOLO, solotrust.com – Pasar Ria yang digagas Lukman selaku founder hadir sebagai upaya menghidupkan kembali tren berbelanja di pasar tradisional, khususnya kalangan generasi muda. Berlokasi di Pasar Jongke, Kota Solo, kegiatan ini resmi dimulai sejak Juni 2025 dan telah memasuki edisi ketiga.
Menurut Lukman, kehadiran Pasar Ria berangkat dari keresahan melihat semakin menurunnya minat masyarakat, terutama generasi zilenial (Gen Z) untuk mengunjungi pasar tradisional.
“Kita ingin mengembalikan tren lama agar anak-anak muda bisa kembali jalan-jalan ke pasar. Walaupun Solo punya banyak pasar bagus, sayang kalau tidak dimanfaatkan,” ujarnya, Senin (15/09/2025).
Pemilihan Pasar Jongke sebagai lokasi karena letaknya strategis di tengah kota dan mendapat dukungan penuh dari para pedagang serta lurah pasar. Terlebih, lantai tiga Pasar Jongke yang merupakan area kuliner masih sepi pada malam hari, sehingga Pasar Ria hadir untuk meramaikan kawasan tersebut.
Pasar Ria digelar secara rutin setiap bulan. Pada awalnya hanya berlangsung di akhir pekan (Jumat hingga Minggu), namun khusus edisi September, penyelenggara mencoba format baru dengan durasi lebih panjang, yakni 14 hari penuh.
Hingga saat ini, Pasar Ria menghadirkan sekira 37 tenant dengan ragam produk, mulai dari fashion, kuliner, hingga karya kreatif. Tenant-tenant yang berpartisipasi tak hanya berasal dari Solo, namun juga dari kota lain, meskipun prioritas utama tetap pada pelaku usaha lokal.
Selain menghadirkan tenant, Pasar Ria juga menyuguhkan berbagai kegiatan kreatif. Setiap harinya terdapat acara tambahan, misalnya belajar membatik bersama Batik Kampoeng Laweyan, pound fit, serta hiburan seperti pertunjukan musik. Lukman menjelaskan, program ini dibuat tidak hanya untuk menarik pengunjung, namun juga menjadi ruang bagi komunitas kreatif untuk menampilkan karya mereka.
Salah satu tenant Pasar Ria, Wening yang telah mengikuti sejak edisi pertama, mengaku suasana pengunjung sangat bergantung pada jadwal dan bintang tamu yang hadir.
“Kadang ramainya di akhir pekan, terutama setelah acara musik. Adapun untuk harga produk, saya jual mulai Rp20 ribu untuk fashion perempuan dan Rp35 ribu untuk fashion pria, sedangkan celana jeans sekitar Rp100 ribu,” ungkapnya.
Dengan konsep rutin bulanan serta dukungan acara kreatif, Pasar Ria diharapkan dapat menjadi wadah rekreasi, sekaligus ruang belanja alternatif bagi masyarakat Kota Solo dan sekitarnya, serta mampu menghidupkan kembali gairah pasar tradisional sebagai pusat interaksi sosial dan ekonomi.
*) Reporter: Rossalia Yolanda Putri/Nirmala Asnaliza Mutiarasani
(and_)