SOLO, solotrust.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggelar program Sambang Warga di Pasar Jongke, Senin (26/08/2024) malam. Acara ini dihadiri perwakilan dari Kelurahan Pajang, Laweyan, dan Sondakan.
Acara sambang warga sendiri adalah forum bagi warga Solo untuk dapat menyampaikan keluh kesah dan aspirasinya yang akan dijawab langsung Wali Kota Teguh Prakosa. Salah satu warga mengeluhkan sistem zonasi yang menyulitkan anak-anak untuk bersekolah di tempat yang diinginkan.
“Zona ini sampai sekarang masih ada, padahal jika zona itu tidak tercapai, saya kira anak yang ingin bersekolah di situ, tidak akan tercapai apa yang menjadi keinginannya, Pak,” ujar salah satu warga yang turut hadir di acara itu.
“Mbok ya Pak, tolong zona itu dihapuskan, saya minta dengan sangat,” lanjutnya.
Merespons keluhan warga ini, Teguh Prakosa menanggapinya cukup tegas. Dikatakan, sistem zonasi bukanlah wewenang Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
“Zonasi itu bukan tugas wewenang kami, tapi kami sudah menyurati kementerian,” tegasnya.
Keluhan lain juga disampaikan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Laweyan, Tom Festarandi. Dia mengeluhkan tentang salah satu jembatan di Laweyan cukup sempit, hanya dapat dilalui kendaraan roda dua, padahal jalan di sekitarnya cukup ramai.
Menanggapi hal itu, wali kota berencana merehab jembatan agar aksesnya bisa lebih lebar sekira tiga hingga empat meter. Kendati demikian, dia juga menjelaskan risiko yang akan ditanggung apabila jembatan dilebarkan.
“Ini kan jalan kampung, iya, kan. Kalau itu nanti kita lebarkan, mengganggu kampung juga karena akan berisiko dengan penduduk pada waktu jam kerja, esuk (pagi-red) sama sore,” ucapnya.
*) Reporter: Nur Indah Setyaningrum/Rimadhiana
(and_)