Ekonomi & Bisnis

Kios Mas Jum, Andalan Empon-empon di Pasar Jongke Selama 25 Tahun

Ekonomi & Bisnis

16 September 2025 13:43 WIB

Jumadi sedang melayani pelanggan di kiosnya, Pasar Jongke Solo, Senin (15/09/2025). (Foto: Dok. solotrust.com/Rossalia Yolanda Putri)

SOLO, solotrust.com - Di tengah hiruk pikuk Pasar Jongke, Kota Solo terdapat salah satu kios yang sudah lebih dari dua dekade menjadi rujukan para pembeli empon-empon (rempah tradisional) untuk kebutuhan sehari-hari maupun usaha minuman rempah, yakni Kios Mas Jum, berlokasi di blok F.001 Pasar Jongke.

Jumadi, pemilik kios, menceritakan usaha ini sudah berjalan sejak awal 2000-an, bahkan sebelumnya telah dirintis turun-temurun dari orang tua.



“Kurang lebih sudah 25 tahun, sejak sebelum pasar direnovasi,” ucapnya, saat berbincang dengan solotrust.com, Senin (15/09/2025).

Berbagai jenis rempah tersedia di kios ini, mulai dari jahe, kencur, kunyit, laos, hingga rempah-rempah lain. Dari sekian banyak jenis, jahe dan kunyit menjadi primadona dengan penjualan harian mencapai 25 hingga 30 kilogram. Selain itu, bahan untuk susu rempah juga laris, bisa terjual empat hingga tujuh kilogram per hari.

“Pelanggan kami kebanyakan langganan tetap, terutama para penjual wedang jahe. Mereka datang setiap hari karena kebutuhan jahe dan kunyit memang besar,” tambahnya.

Kios Mas Jum buka setiap hari, mulai sebelum subuh hingga setelah waktu asar. Libur hanya pada saat Lebaran atau jika ada keperluan mendesak. Dengan jam operasional panjang, kios ini menjadi salah satu andalan para pedagang maupun pembeli rumahan yang membutuhkan rempah segar setiap hari.

Kendati sempat merasakan perbedaan atmosfer antara pasar lama dan pasar baru, Mas Jum menilai fasilitas di Pasar Jongke saat ini lebih luas dan tertata.

“Kalau dulu pasar lawas memang terasa lebih dekat dan rampung belanja dalam satu tempat, tapi pasar baru ini lebih luas, jadi pembeli lebih leluasa memilih sayur, bumbu, sampai sembako,” jelasnya.

Berkat konsistensi menjaga kualitas dan pelayanan, Kios Mas Jum telah membuktikan diri sebagai salah satu penopang ekonomi tradisional, sekaligus penjaga keberlangsungan budaya konsumsi rempah di Kota Solo.

*) Reporter: Rossalia Yolanda Putri/Nirmala Asnaliza Mutiarasani

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya