BOYOLALI, solotrust.com – Pembangunan sumur dalam di Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali menjadi sorotan warganet setelah unggahan foto dan video proses pengerjaannya viral di media sosial (Medsos). Program ini merupakan bantuan dari Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali dengan anggaran sebesar Rp112,8 juta yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024.
Sekretaris Dinas Pertanian Boyolali, Retno Nawangtari menyampaikan, rumah pompa ukuran kecil itu merupakan tempat penyimpanan alat sumur dalam dan bukan toilet.
“Anggaran sebanyak Rp112,8 juta tersebut untuk pengeboran sumur, listrik, selang, dan lainnya,” katanya kepada wartawan, Selasa (23/09/2025).
Ditambahkan, apabila Waduk Cengklik tak mampu mengairi area persawahan di wilayah Kecamatan Ngemplak, sumur dalam sangat dibutuhkan petani. Kebutuhan air para petani tetap tercukupi dari adanya sumur dalam tersebut.
Ada dua sumur dalam di wilayah Kecamatan Ngemplak dengan kedalaman sekira seratus meter dan 80 meter. Pembangunan rumah pompa berukuran 1,5x1,5 meter sebagai sarana pelindung alat pertanian.
Program pembangunan sumur dalam sendiri dilakukan guna memperkuat ketahanan pangan daerah dengan memastikan ketersediaan air irigasi bagi lahan sawah, terutama pada musim kemarau.
“Saat ini wilayah sekitar lokasi sering mengalami kekeringan. Adanya sumur dalam ini ketersediaan air bisa tetap terjaga, meskipun musim kemarau,” kata Retno Nawangtari.
Sementara itu, ketua kelompok tani, Wajar Nugroho, (45) mengatakan, bangunan seperti toilet yang ada di lokasi sumur dalam merupakan sarana untuk menyimpan selang air.
“Ada dua sumur dalam dan ada satu rumah pompa. Satu sumur dalam dapat mengairi sepuluh sampai 15 hektare area persawahan,” katanya.
Lebih lanjut diutarakan, warga yang mengunggah foto dan video proses pengerjaan sumur dalam di media sosial hingga viral tak mengetahui jika ada dua sumur dalam di tempat terpisah. Ada bantuan sebesar Rp112,8 juta berwujud uang dan dikerjakan kelompok tani.
Uang sejumlah itu digunakan untuk membangun dua sumur dalam dan satu rumah pompa panel listrik. Adanya sumur dalam ini, para petani dapat menanam tiga kali dalam satu tahun yang sebelumnya hanya dua kali masa panen.
“Saya sendiri tidak tahu siapa yang memviralkan bangunan sumur pompa tersebut di media sosial. Saya, bahkan sempat ditanya pihak desa dan kecamatan,” pungkas Wajar Nugroho. (jaka)
(and_)