Entertainment

The Life of a Showgirl Taylor Swift Kuasai Hampir Semua Platform Musik Pascasepekan Rilis

Musik & Film

15 Oktober 2025 16:56 WIB

Taylor Swift (Foto: Instagram/@taylorswift)

Solotrust.com - Taylor Swift kembali membuktikan dominasinya di industri musik. Sepekan sejak perilisan, album The Life of a Showgirl miliknya masih mendominasi tangga musik global.

Album menandai kembalinya sang diva pop ke genre up-tempo ini berhasil melampaui kesuksesan album sebelumnya, ‘The Tortured Poets Department’. Jika The Tortured Poets Department menjual sebanyak 859 ribu copy vinyl dan 2,61 juta unit album setara dalam sepakan, album terbarunya The Life of a Showgirl berhasil menembus angka 3,479 juta copy dan 1,3 juta vinyl di pekan pertama perilisannya. Hal ini menjadi bukti kuat Taylor Swift masih memegang kendali penuh atas industri musik global.



Tak hanya soal angka, The Life of a Showgirl menjadi titik balik setelah trilogi album Taylor yang sebelumnya merilis album penuh dengan diksi puitis atau sarat makna. Dengan kembali menyajikan pop bersemangat melalui 12 lagu di albumnya kali ini, ia membuktikan era lagu banger dengan chorus energik belum berakhir.

 Pencapaian ini tak terlepas dari reuni Taylor Swift dengan duo produser legendaris Max Martin dan Shellback yang sebelumnya memproduksi lagu-lagu pop sukses Taylor Swift pada era Red, 1989, dan Reputation. Album-album tersebut sukses dengan genre synth-pop ikonik, sehingga lagu-lagunya dikenal dan dihafal, bahkan oleh mereka yang bukan penggemar setia Taylor Swift (Swifties).

Kombinasi antara lirik cerdas dan melodi catchy membuat album ini terasa familier bagi penggemar setia era Red, 1989, dan Reputation. Nuansa yang hilang di tiga album terakhir kembali muncul, membuat para pendengar bernostalgia.

Trackutamanya berjudul “The Life of a Show Girl” berkolaborasi dengan Sabrina Carpenter disebut menonjol karena memadukan beat cepat dan lirik penuh arti tentang kehidupan seorang ‘showgirl’.  Melalui lagu ini, Taylor Swift jelas menggambarkan sisi lain di balik nama besarnya.

Namun di balik kesuksesan itu, tak semua tanggapan datang tanpa kritik. Beberapa penggemar justru mengaku lebih menyukai sisi “menyakitkan” Taylor seperti di album Folklore dan Evermore karena merasa lagu-lagu tersebut lebih personal dan mewakili pengalaman emosional mereka.

Taylor Swift juga menyadari album terbarunya sedikit berbeda dengan album-album terdahulunya. Oleh karena itu dalam wawancaranya dengan Zane Lowe pada 7 Oktober 2025 di Apple Music, Taylor Swift mengatakan dirinya menghargai setiap pandangan pribadi tentang seni.

“Semua orang berhak punya rasa dan pendapatnya masing-masing,” ucapnya, dikutip dari sebuah sumber.

Taylor Swift juga menegaskan, ia bukanlah ‘polisi musik’, menandakan keterbukaannya terhadap beragam interpretasi atas albumnya. Dominasi tak terbantahkan “The Life of a Showgirl” dapat memecah rekor sebagai album paling banyak didengar di Spotify pada hari pertama perilisan.

Tak ketinggalan, Amazon Music juga mengumumkan album ini memecahkan rekor global untuk stream terbanyak dalam 24 jam pertama. Album ini juga secara resmi melampaui rekor total stream pekan pertama yang selama ini dipegang Adele di album “25”nya di 2015 dengan 3,378 copy.

Kesuksesan di platform streaming ini berjalan beriringan dengan dominasinya di tangga lagu terkemuka dunia, Billboard. "The Life of a Showgirl" tak hanya mendarat di puncak Billboard 200 dengan angka penjualan tertinggi tahun ini, namun juga mencatatkan prestasi dengan membawa seluruh 12 lagunya ke dalam Billboard Hot 100 secara bersamaan.

Singleutama berkolaborasi dengan Sabrina Carpenter, bahkan langsung melesat ke dalam sepuluh besar, membuktikan daya pikat album ini yang tak terbantahkan, baik sebagai sebuah karya utuh maupun melalui kekuatan single andalannya.

Kehadiran The Life of a Showgirl tak hanya memecahkan rekor streaming dan penjualan fisik, namun juga menghadirkan dampak ekonomi signifikan. Tak hanya di bidang musik, sektor lain seperti food and beverage hingga pop-up store turut meraup keuntungan.

Pasalnya, banyak dari sektor tersebut membuat acara mendengarkan satu album penuh Taylor Swift terbaru sebagai perayaan perilisan. Euforia penggemar ini mengubah momen perilisan Taylor Swift dari sekadar peristiwa artistik menjadi sebuah fenomena ekonomi menguntungkan banyak pihak

Dengan segala pencapaiannya, "The Life of a Showgirl" bukan sekadar album baru, melainkan penegasan posisi Taylor Swift sebagai salah satu figur paling berpengaruh di industri musik saat ini. Album ini juga membuktikan evolusi musikal seorang artis dapat tetap relevan tanpa harus kehilangan jati diri, sekaligus menujukkan konsistensinya sebagai penyanyi yang terus berinovasi di puncak kariernya. (Virgia)

*) Sumber

(and_)