Solotrust.com -Taylor Swift akhirnya resmi memperoleh gelar Doctor of Fine Arts, honoris causa, atau gelar kehormatan doktor seni murni dari New York University (NYU) pada hari Rabu waktu setempat. Dia pun menyampaikan pidato kepada para lulusan yang telah berkumpul di stadion Yankee.
"Saya tidak pernah memiliki pengalaman kuliah yang normal. Saya sekolah di SMA negeri sampai kelas 10 dan kemudian menyelesaikan pendidikan saya mengerjakan pekerjaan home schooling di lantai terminal bandara," kata Swift dalam pidato pembukaannya, sebagaimana dikabarkan Associated Press (19/5).
Penyanyi, penulis lagu, produser dan sutradara itu mengatakan bahwa dia memulai karir musiknya pada usia 15 tahun, berkeliling ke berbagai stasiun radio di seluruh negeri.
Swift kemudian membagikan pesan pada mahasiswa kelas 2022 yang hadir.
"Saya sama sekali tidak merasa memenuhi syarat untuk memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan. Anda telah bekerja dan berjuang dan berkorban dan belajar dan memimpikan jalan Anda di sini hari ini. Saya tidak akan memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan karena tidak ada yang menyukainya, tetapi saya akan memberi Anda kiat-kiat hidup ketika saya memulai impian saya sebagai karier," kata Swift.
"Jangan pernah malu untuk mencoba. Tanpa usaha adalah mitos," katanya.
Swift mengakhiri pidatonya dengan memberi tahu para lulusan bahwa membuat kesalahan tidak bisa dihindari.
"Tetapi ketika hal-hal sulit terjadi pada kita, kita akan pulih, kita akan belajar darinya, kita akan tumbuh lebih tangguh karenanya. Selama kita cukup beruntung untuk bernapas, kita akan bernapas masuk, bernapas melalui, bernapas dalam-dalam dan bernapas keluar. Saya seorang doktor sekarang jadi saya tahu bagaimana pernapasan bekerja," kata Swift.
Sepanjang karirnya, Swift berhasil menjual lebih dari 100 juta album dan memenangkan 11 Piala Grammy, termasuk album terbaik di Grammy 2021 untuk "Folkore", menjadikannya wanita pertama yang memenangkan kategori tersebut sebanyak tiga kali, setelah "Fearless" (2010) dan "1989" (2016).
"Dia adalah satu-satunya artis wanita dalam sejarah yang memenangkan penghargaan tertinggi industri musik, Grammy Award, untuk Album of the Year sebanyak tiga kali," kata NYU.
NYU juga menyebut sejumlah prestasi lain Swift, menandakan bahwa dia termasuk artis yang paling banyak mendapat penghargaan dalam sejarah, seperti American Music Awards, BRIT Awards, Global Icon Award, dan Woman of the Decade Award di Billboard.
"Dia adalah satu-satunya artis solo abad ini yang memiliki tiga album yang mencapai No. 1 dalam satu tahun," tambah NYU.
Sebelumnya, mata kuliah Taylor Swift pun telah diluncurkan di Institut Clive Davis NYU. Diajarkan oleh Brittany Spanos dari Rolling Stone, mata kuliah tersebut mencakup evolusi Swift sebagai wirausahawan musik kreatif, penulis lagu pop dan country, wacana pemuda dan gadis, dan politik ras dalam musik populer kontemporer.
Salah satu tujuan dari kelas itu adalah untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dan apresiasi terhadap Taylor Swift sebagai wirausaha musik kreatif.
Spanos, yang juga lulusan NYU, telah meliput Taylor Swift sejak memulai karir menulisnya sebagai jurnalis musik. (Lin)
(wd)