SOLO, solotrust.com - Pasar Gede Hardjonagoro atau lebih dikenal sebagai Pasar Gede Solo adalah salah satu pasar tradisional tertua dan terbesar di Kota Solo, Jawa Tengah. Pasar ini bukan sekadar pusat transaksi kebutuhan pokok, namun juga ikon budaya, arsitektur, dan kuliner legendaris daerah.
Pasar Gede menjadi tempat bertemunya ribuan pedagang dari berbagai latar belakang, termasuk etnis Tionghoa, Jawa, dan lainnya, serta dikunjungi oleh masyarakat lokal dan wisatawan domestik maupun mancanegara. Pasar ini terletak sangat strategis di pusat Kota Solo, tepatnya di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Sudiroprajan, Jebres, berdekatan dengan balai kota dan kawasan Pecinan (Ketandan).
Pasar Gede mulai dibangun pada 1927 dan diresmikan pada 1930, kini beroperasi 24 jam dengan puncak keramaian di pagi hari. Aktivitas perdagangan yang semarak, harmoni antarpedagang lintas etnis, serta dijaganya bangunan kuno membuat Pasar Gede tetap menjadi jantung ekonomi dan budaya Solo yang tak lekang waktu.
Pemerintah kota terus berupaya menjaga kelestarian arsitektur dan mengintegrasikan teknologi, seperti pembayaran digital demi memajukan pasar ini tanpa menghilangkan nilai historisnya. Pasar Gede bukan hanya tempat berbelanja, namun juga pusatnya aneka kuliner untuk anak muda sekarang.
Keunikan Pasar Gede terletak pada perpaduan arsitektur kolonial Belanda dengan sentuhan tradisional Jawa, menjadikannya bangunan cagar budaya yang masih berfungsi sebagai pusat ekonomi rakyat. Selain itu, pasar ini dikenal sebagai surga kuliner, tempat ditemukannya jajanan pasar tradisional, di antaranya lenjongan dan minuman legendaris seperti Es Dawet Telasih Bu Dermi.
Pasar ini juga menjadi pusat festival budaya tahunan seperti Grebeg Sudiro menjelang Imlek, memperkuat identitas multikultural Solo. Pedagang oleh-oleh di Pasar Gede, Endah, mengaku sudah berjualan di pasar ikonik ini sejak puluhan tahun silam.
"Dulu jualan buah, sekarang oleh-oleh lebih prospektif. Pembeli sekarang banyak yang pakai QRIS, jadi transaksi lebih cepat, tidak repot cari kembalian," kata dia.
Sementara itu, salah seorang konsumen, Woko bilang, dirinya rutin belanja di Pasar Gede lantaran komoditas yang dijajakan cukup lengkap dan harganya pun kompetitif.
"Suasana pasarnya juga autentik, bikin kangen jajanan masa kecil seperti lenjongan yang susah dicari di tempat lain," bilangnya.
*) Reporter: Annisa Luthfi Afifah/Shintia Maharani
(and_)