Hard News

TWC Prambanan Alokasikan Dana Wisata Religius Kiai Ageng Gribig Rp 250 Juta

Jateng & DIY

27 April 2018 19:31 WIB

Program Padat Karya Tunai (PKT) di klaten. (solotrust.com/jaka)

KLATEN, solotrust.com- Sebanyak 10 desa di Kecamatan Jatinom dilibatkan dalam Program Padat Karya Tunai (PKT) penataan dan pembangunan Komplek Makam Kiai Ageng Gribig dan Sendang Plampeyan di Dukuh Jatinom, Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten.

Kepala Divisi PKBL PT. TWC (Taman Wisata Candi) Prambanan, Boko dan Borobudur, Bambang Sarwo Edi mengatakan, ini adalah penataan dan pembangunan lokasi yang sering digunakan untuk upacara tradisi sebar apem Yaqowiyu di lingkungan wisata religius Kiai Ageng Gribig.



"Ini atas prakarsa anggota DPR RI dari partai Golkar Endang Srikarti Handayani bersama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobodur, Prambanan, dan Ratu Boko. Dalam Padat Karya Tunai ini, PT TWC mengalokasikan dana sebesar Rp 250 juta," katanya saat ditemui di Jatinom, Jumat(27/4/2018) siang.

Dikatakan dia, syarat dari program ini harus melibatkan minimal 300 orang hingga 500 orang. Dalam Program Kemitraan (PK). Lanjutnya, menyalurkan dana bantuan kepada masyarakat dengan bunga rendah yakni 3 persen.

"Untuk Bina Lingkungannya (BL), kita arahkan pada 7 sektor seperti bencana, kesehatan, pendidikan, sosial kemasyarakatan, dan lain lain,” katanya.

Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) V Jawa Tengah, Endang Srikarti Handayani mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari komitmen selaku wakil rakyat dalam mengupayakan pemihakan pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat.

 “Kita ingin mengembangkan semua desa wisata yang ada di Kabupaten Klaten ini. Kita ingin menyulap tempat ini (Komplek Makam Kiai Ageng Gribig dan Sendang Plampeyan) menjadi tempat wisata yang luar biasa,"terang dia.

Sementara itu, Kepala Divisi Perencanaan PT TWC Ratno Timur menjelaskan, jika Komplek Makam Kiai Ageng Gribig dan Sendang Plampeyan dibangun secara total, memang membutuhkan dana lebih dari Rp 250 juta. Dengan partisipasi program Bina Lingkungan ini diharapkan akan menambah manfaat bagi pengelola Makam Kiai Ageng Gribig.

“Pada tahap awal ini, PT TWC membuat konsep mini amphitheatre dengan memanfatkan terasiring lahan di sekitar area makam. Selain itu, di bagian bawah dijadikan panggung. Sehingga dapat digunakan untuk kegiatan tidak hanya setahun sekali,” pungkasnya. (jaka)

(wd)