Serba serbi

Macam-Macam Bakso, Ada Bakso Ekor Ikan Kuning Juga Ternyata

Wisata & Kuliner

30 April 2018 10:35 WIB

Bakso

Solotrust.com- Bakso merupakan kuliner yang sudah sangat familiar di lidah masyarakat Indonesia. Apakah ini menu asli Indonesia, atau menu akulturasi dengan Tionghoa, memang belum ada kajian ilmiah yang lengkap. Bila ditilik dari namanya, bakso jelas tidak lepas dari unsur Tionghoa. Nama ini berasal dari Bak-So, yang dalam Bahasa Hokian berarti daging cacah atau daging giling.

Bakso dibuat dari campuran daging dan tepung. Karena kebanyakan penduduk Indonesia muslim, bakso lebih umum terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam. Sedangkan bakso babi hanya disantap oleh mereka yang tidak mengharamkannya.



Dalam perkembangan di Nusantara, bakso tumbuh dengan sentuhan kreatif, karena tuntutan pasar maupun karena melimpahnya bahan baku yang beragam jenis.

Bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu, dicampur mi, bihun atau mie, tahu, terkadang telur dan ditaburi bawang goreng dan seledri.

Dilihat dari bahan bakunya, bakso memiliki beragam jenis, yang paling mudah dijumpai adalah bakso daging sapi yang dicampur tepung, dan dibentuk bulat-bulat.  Kemudian, bakso ikan, yang terbuat dari ikan laut segar, seperti tongkol atau kakap. Ada juga bakso ayam terbuat dari daging ayam. Memang tektsturnya tidak seperti daging sapi. Bakso ayam lebih kasar dibanding bakso daging sapi.

Menu-menu kreatif berbasis bakso juga bermunculan. Misalnya, Bakso Tahu, yaitu bakso yang dimasukkan ke dalam tahu goreng, atau sajian bakso kuah dengan menu utama bakso sapi dan tahu. Selain itu ada pula bakso sarang burung, bakso keju, bakso telur, yaitu bakso daging sapi yang berisi telur puyuh rebus, dan bakso udang. Kemudian ada bakso urat yang diisi irisan urat atau tendon dan daging tetelan kasar. Ada pula bakso iga, karena dilengkapi dengan iga  sapi.

Bakso bakar yaitu bakso yang diolesi bumbu khusus dan dibakar dan disediakan bersama potongan ketupat dan kuah kaldu yang hangat dan bumbu kacang. Ada pula Bakso tahu goreng (Batagor) yang bahan dasarnya daging sapi, lalu penyajiannya dikombinasi dengan tahu goreng.

Dari sisi ukurannya ada bakso bola tenis atau bakso jumpo. Kemudian ada ukuran menengah seperti bakso Malang atau Solo, dan ada pula bakso kerikil yang ukurannya kecil-kecil. Selain berbentuk bulat, ada juga bakso gepeng karena bentuknya pipih, dan bakso dadu yang bentuknya kotak.

Bakso akhirnya tumbuh dengan sebagai kuliner khas daerah. Misalnya, Bakso Malang menjadi khas karena memang lebih “rame” dibanding bakso Solo. Bakso khas Malang berisi sayur-sayuran, tahu putih rebus, pangsit, dan masih dilengkapi mie jika dikehendaki.

 

Bakso Ikan Ekor Kuning

Bakso ikan ekor kuning adalah masakan khas Kepulauan Karimunjawa. Bakso tersebut berbahan dasar dari daging ikan ekor kuning yang di tangkap di perairan kepulauan Karimunjawa. Kepulauan ini bisa dicapai dari Kota Jepara, dengan kapal selama 6 jam.

Bakso ini sepintas tidak ada bedanya dengan bakso lain. Disajikan dengan campuran mie kuning  atau  bihun beserta sayuran. Namun setelah dirasakan akan terasa perbedaannya dengan bakso lainnya. Baksonya terasa agak kenyal dan gurih. Tidak ada rasa amis sedikit pun meskipun terbuat dari ikan laut segar. Bakso ikan ekor kuning yang disebut sebagai bakso khas Karimunjawa ini, tak mudah dijumpai di tempat lain, termasuk di Kabupaten Jepara yang membawahi wilayah kepulauan Karimunjawa.

Bakso ikan ekor kuning memiliki tekstur yang sedikit kasar dan berwarna agak  putih. Selain berbahan utama ikan ekor kuning, bakso ini juga dicampur dengan bahan-bahan seperti tepung maizena, tepung sagu, putih telur, dan tambahan bumbu-bumbu seperti merica dan garam yang membuat rasanya enak.

Ikan ekor kuning sendiri merupakan jenis ikan yang hidup berkoloni dengan gerakan-gerakan yang sangat cepat dan lincah. Habitat ikan ini banyak ditemui di perairan Karimujawa dan biasanya menjadi incaran nelayan. (dari berbagai sumber)

(wd)