SOLO, solotrust.com- Pada umumnya golongan darah biasa dikenal dengan sistem ABO, jarang masyarakat mengenal golongan darah rhesus positif dan negatif. Dalam sistem ABO, golongan darah terbagi menjadi empat macam: A, B, AB, dan O, sedangkan dalam sistem rhesus, golongan darah terbagi menjadi dua yaitu rhesus positif dan rhesus negatif. Kedua sistem penggolongan ini berbeda satu sama lain.
Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Surakarta dr. Kunti Dewi Saraswati mengatakan, mengenali rhesus khususnya rhesus negatif menjadi begitu penting, karena di dunia ini hanya sedikit orang yang memiliki rhesus negatif. Persentase jumlah pemilik rhesus negatif berbeda-beda antar daerah.
Lebih jauh dr. Kunti berharap masyarakat surakarta tahu tentang apa itu Rhesus Negatif dan semakin banyak orang yang peduli dan paham tentang Rhesus Negatif, sehingga bisa berkumpul bersama dalam satu wadah dengan harapan suatu saat ada kebutuhan bisa saling membantu.
“Sebagai informasi untuk di Kota Surakarta sendiri kurang lebih 99 orang yang terdata sebagai pemilik Rhesus Negatif,” jelasnya
“Pagi ini (5/5/2018) kami menyelenggarakan gatering persatuan donor darah langka dan donor apheresis dengan tema “Meningkatkan kepedulian sesama dengan persatuan dalam perbedaan”. Jelasnya.
Acara tersebut dimulai pukul 09.00 WIB dan diisi dengan presentasi dari dr. Kunti Dewi Saraswati mengenai donor apheresis dan dilanjutkan oleh Prof. Dr. dr. J.B Supariyatmo mengenai donor darah rhesus negatif.
Dan donor Apheresis sendiri adalah penerapan teknologi medis berupa proses pengambilan salah satu komponen darah dari pendonor melalui suatu alat atau mesin apheresis. Pada prosedur donor apheresis, komponen darah yang diambil hanyalah komponen yang diperlukan, misalnya platelet atau trombosit (thrombocyte). Adapun komponen darah lainnya dikembalikan lagi ke dalam tubuh donor saat itu juga.
(wd)