Hard News

Lebaran, Pengguna Skybridge ke Tirtonadi Meningkat, Meski Tak Signifikan

Jateng & DIY

14 Juni 2018 22:57 WIB

Skybridge Terminal Tipe A Tirtonadi Surakarta, Kamis (14/6/2018). (solotrust.com/adr)

SOLO, solotrust.com- Sky Bridge merupakan Jembatan penghubung antara Terminal Tirtonadi dengan Stasiun Balapan begitu juga sebaliknya.

Skybridge digadang-gadang menjadi salah satu solusi masyarakat yang hendak beralih moda transportasi dari kereta api ke bus, begitu dari bus ke kereta api.



Meski masa-masa lebaran, jembatan penghubung itu beroperasi seperti biasa, yakni mulai pukul 04.00 WIB sampai dengan 19.00 WIB.

Fasilitas Skybridge mulai dioperasikan sejak Juni 2017. Dengan Sky bridge jarak antara Stasiun Balapan dan Terminal Tirtonadi hanya berjarak 1,5 km dapat dipangkas menjadi 653 meter. Skybridge menjadi dibagi menjadi dua bagian.

Dengan rincian, bagian Terminal Tirtonadi sepanjang 438 meter, berwarna biru dengan paduan putih menjadi penanda bagian terminal. Sedangkan bagian Stasiun Balapan ditandai dengan lorong berwarna abu-abu sepanjang 215 meter.

Dengan adanya jembatan penghubung antarmoda transportasi ini diklaim dapat memangkas jarak, waktu tempuh dan ongkos. Meski begitu, ternyata masih relatif sedikit orang yang memanfaatkan fasilitas ini.

Seperti diungkapkan Koordinator Tipe A Terminal Tirtonadi, Joko Sutriyanto kepada solotrust.com yang mengatakan, selama lebaran memang diakui ada peningkatan pengguna Skybridge meski tidak begitu signifikan. Rata-rata orang yang melintas tercatat rata-rata hanya sekitar 300 orang setiap harinya baik dari terminal maupun stasiun.

"Masa angkutan lebaran ini pengguna yang memanfaatkan Skybridge ada sekitar 300 orang, dari Balapan sekitar 200, dari Tirtonadi sekitar 100 orang, meningkat dibanding hari biasanya yang cenderung lebih rendah," ujar Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi, Joko Sutriyanto, kepada solotrust.com Kamis (14/6/2018).

"Dengan menggunakan Skybridge penumpang tidak harus menambah ongkos naik ojek ataupun becak, atau tidak capek berjalan," imbuhnya.

Padahal banyak pemandangan menarik yang bisa dinikmati selama melintas, seperti saat di bagian lorong terminal, pengguna skybridge dapat melihat perkampungan warga di Kelurahan Gilingan. Sedangkan di bagian lorong Stasiun Balapan, pengguna skybridge bisa melihat pemandangan jalur-jalur kereta api.

Dikatakan Joko, ada beberapa hal yang menjadi catatan dalam kurangnya pengguna sky bridge, salah satunya adalah untuk masuk ke area stasiun, penumpang diharuskan untuk memiliki tiket perjalanan kereta api, berbeda dengan penumpang dari Stasiun, tidak diwajibkan memiliki tiket bus.

"Itu bisa menjadi perhatian khusus," ungkap Joko.

Sementara itu, ketika memasuki pintu dari terminal, pemeriksaan tiket boarding juga telah tersedia di jalur skybridge bagi penumpang kereta api atau penumpang yang ingin memasuki area stasiun.

Selain itu, PT Kereta Api Indonesia juga telah menyediakan loket pembelian tiket khusus kereta api jarak jauh dan jarak dekat berikut petugas informasi di Terminal Tirtonadi.

Di samping itu, solotrust.com sempat menemui salah seorang warga yang hendak menggunakan skybridge dari Stasiun, bernama Edo, warga Jogja, ia mengaku baru pertama kali menggunakan skybridge, setiba dari Jakarta dengan menggunakan kereta api, ia berencana hendak melanjutkan perjalanan pulang ke kampung halaman di Sragen dengan menggunakan bus dari Terminal Tirtonadi. (adr)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya