SOLO, solotrust.com - Momentum Lebaran pastinya dimanfaatkan oleh pusat perbelanjaan untuk mendongkrak trafik pengunjung. Salah satunya yakni Solo Paragon Mall.
Marketing Communication Manager Solo Paragon Mall Veronica Lahji mengungkap, trafik pengunjung tahun ini meningkat sampai 300 persen.
"Di hari biasa, jumlah pengunjung saat akhir pekan berkisar 20 ribuan. Di periode Lebaran naik 300 persen. Sebelumnya kami sudah antisipasi parkir dan keamanan dengan menambah personel," paparnya kepada solotrust.com Selasa (19/6/2018).
Di periode Lebaran tahun 2018 ini, Solo Paragon Mall menonjolkan pada makanan minuman (Food & Beverage) agar menarik minat masyarakat maupun pemudik.
"FnB kita tonjolkan dan tahun ini jumlah pengunjung lebih banyak, dan tidak terpengaruh oleh pembangunan flyover (Manahan)," ujarnya.
Tidak hanya di area food factory di lantai atas, tapi juga spot kuliner lain seperti atrium dengan gelaran Heritage Kulinari Festival yang digelar pada 13-19 Juni 2018.
"Periode Lebaran, kita memang fokus dengan FnB karena Solo Paragon Mall terkenal dengan sajian makanan tradisional Solo yang bisa dinikmati pengunjung," katanya.
Terdapat 54 stan yang 50 persennya jenis makanan tradisional Solo. Seperti nasi liwet, lenjongan, cabuk rambak, hingga wedang ronde. Meski bertema Heritage, tapi tidak menutup kemungkinan makanan kekinian yang lain juga tersedia.
Selain itu, pihaknya juga memaksimalkan area foodwalk. Terlebih dengan adanya tenant baru seperti Yoshinoya dan Burger King.
"Burger King kan baru jadi mengundang rasa penasaran masyarakat. Sekaligus menambah varian bagi pengunjung dari luar kota," imbuhnya.
Pihaknya mengaku momen Lebaran ini sengaja membidik masyarakat luar kota yang datang ke Solo. Jadi, selain menonjolkan FnB, juga digelar Bazaar batik dan kerajinan di lantai upperground.
"Kalau bersaing dengan mal-mal di kota besar seperti Jakarta, jelas di Solo kurang dari segala sisi. Karena itulah kita ingin mengangkat kota Solo agar menarik bagi pengunjung luar kota," tutur Vero.
Sebelumnya, saat Ramadan pihaknya fokus ke tenant-tenant untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan apparel seperti fesyen, sepatu, parsel, sayur mayur, hingga peralatan untuk sambut lebaran. (Rum)
(way)