Hard News

Sejak 18 Juni, Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat

Hard News

23 Juni 2018 23:58 WIB

Gunung Anak Krakatau (Dok esdm)

SOLO, solotrust.com – Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan aktivitas terhitung sejak 18 Juni 2018. Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kasbani.

"Secara kegempaan Gunung Anak Krakatau, didominasi oleh jenis Gempa Vulkanik Dangkal (VB) dan Gempa Vulkanik Dalam (VA). Selain itu, terekam juga jenis gempa Hembusan, Tektonik Lokal (TL) dan Tektonik Jauh (TJ), "ujar Kasbani dalam keterangan resminya, Sabtu (23/6/2018).



Peningkatan itu, dikatakan Kasbani, ditunjukkan selain gempa-gempa vulkanik dan tektonik, juga mulai terekam gempa Tremor menerus dengan amplitudo 1 - 21 mm (dominan 6 mm).

Sementara tanggal 19 Juni 2018, gempa hembusan mengalami peningkatan jumlah dari rata-rata 1 kejadian per hari menjadi 69 kejadian per hari. Selain itu mulai terekam juga gempa Low Frekuensi sebanyak 12 kejadian per hari. Gempa Tremor menerus dengan amplitude 1 - 14 mm (dominan 4 mm).

Tanggal 20 Juni 2018, terekam 88 kali gempa hembusan, 11 kali gempa low frekuensi dan 36 kali gempa vulkanik dangkal.

Kemudian tanggal 21 Juni 2018, terekam 49 kali gempa hembusan, 8 kali gempa low frekuensi, 50 kali gempa vulkanik dangkal, dan 4 kali gempa vulkanik dalam.

Tanggal 22 Juni 2018, terekam 50 kali gempa hembusan, 30 kali gempa low frekuensi, 63 kali gempa vulkanik dangkal, dan 1 kali gempa vulknaik dalam.

“Sehingga secara kegempaan masih didominasi oleh jenis gempa Vulkanik yang menunjukkan adanya suplai magma, serta jenis gempa Hembusan yang menunjukkan aktivitas di permukaan berupa keluarnya asap/gas vulkanik.”

Dari 18 - 22 Juni 2018, pengamatan visual gunung yang secara administratif masuk ke wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung itu pada umumnya tertutup kabut.

(way)