Serba serbi

Putri Ayako Resmi Bertunangan dengan Kei Moriya, Begini Latar Belakang Keduanya

Serba serbi

2 Juli 2018 23:55 WIB

Putri Ayako dan tunangannya Kei Moriya menghadiri konferensi pers untuk mengumumkan pertunangan mereka di Badan Kekaisaran Tokyo, Senin (2/7/2018) (Dok Pool via Reuters)

TOKYO, solotrust.com – Putri Ayako, putri bungsu dari mendiang Pangeran Takamado, sepupu Kaisar Akihito, Senin (2/7/2018) telah resmi bertunangan dengan Kei Moriya. Putri Ayako yang saat ini berusia 27 tahun bertunangan dengan Kei Moriya yang saat ini berusia 32 tahun. Moriya kini bekerja di perusahaan pelayaran besar di Tokyo bernama Nippon Yusen KK.

Dilansir dari Japan Today, dalam konferensi pers yang diadakan oleh Badan Kekaisaran Tokyo, Putri Ayako pun mengungkapkan alasan ketertarikannya dengan Kei Moriya. Ia menilai Moriya adalah orang yang baik, pintar dan tegas.



Sebaliknya, Moriya menilai Ayako adalah wanita yang ceria dan positif. Ayako adalah orang yang ramah kepada siapapun yang dia temui.

Dalam konferensi pers tersebut, Putri Ayako juga mengingat bagaimana ia menikmati berbicara dengan Moriya kendati baru pertama kali bertemu. Moriya akhirnya melamar Ayako setelah makan bersama di sebuah restoran tahun lalu.

“Aku ingin membina sebuah keluarga yang bahagia yang penuh dengan senyuman,” kata Ayako. Sementara itu Moriya berharap mereka berdua dapat membina hubungan yang saling menghormati satu sama lain.

Saat ulang tahun ke-20 pada 2010 lalu, Putri Ayako sempat mengatakan bahwa dia mencintai anak-anak dan berharap bisa menikah suatu hari nanti. Dia mengatakan ingin memelihara keluarga yang hangat yang dipenuhi tawa dengan seseorang yang bisa dia hormati.

Pasangan ini sendiri akan menjalani pertunangan secara tradisional yang bernama Nosai-no-Gi pada 12 Agustus mendatang, sebelum akhirnya menikah pada 29 Oktober di Kuil Meiji, Tokyo.

Pasangan ini pertama kali bertemu Desember lalu ketika mereka diperkenalkan oleh Ibu dari sang putri yang bernama Putri Hisako. Dia berharap putrinya tersebut dapat tertarik pada kegiatan kesejahteraan internasional melalui pertemuannya dengan Moriya yang merupakan anggota dewan organisasi nonprofit yang mendukung anak-anak di negara berkembang.

Putri Hirako telah mengenal ayah Moriya selama 40 tahun sejak keduanya menjadi mahasiswa di Inggris. Mendiang Ibu Moriya adalah seorang direktur senior dari Organisasi Kokkyo Naki Kodomotachi (Anak-Anak Tanpa Perbatasan) dan Putri Hirako diketahui telah menghadiri banyak acara dari organisasi tersebut.

Dalam hal latar belakang pendidikan, Putri Ayako lulus dari Josai International University di Prefektur Chiba dan meraih gelar master di sana pada 2016. Dia saat ini bekerja sebagai seorang peneliti di Fakultas Ilmu Sosial universitas tersebut.

Sedangkan untuk Kei Moriya, dia memiliki latar belakang sekolah-sekolah internasional. Ia menjalani TK di Paris dan bersekolah di Swiss dan Inggris, sebelum akhirnya lulus dari Universits Keio.

Di bawah hukum Rumah Tangga Kekaisaran Jepang, anggota perempuan dari keluarga kekaisaran akan kehilangan status keluarga kerajaannya ketika mereka menikahi orang biasa.

Setelah Putri Ayako dan Putri Mako menikah nanti, maka jumlah anggota keluarga kekaisaran akan turun menjadi 17 dan menjadi 12 untuk anggota wanitanya. Kakak perempuan Putri Ayako yakni Putri Noriko pun meninggalkan kekaisaran setelah menikah dengan seorang pendeta Shinto pada 2014 lalu. (Lin)

(way)