Serba serbi

Bangga! Produk Teh Indonesia Terima Penghargaan di Prancis

Wisata & Kuliner

13 Juli 2018 04:03 WIB

Sajian teh hitam (Dok servingjoy.com)

PARIS, solotrust.com – Kualitas teh Indonesia diakui oleh dunia. Teh dengan merk “Bankitwangi" yang berasal dari produsen PT Bukitsari berhasil menerima sertifikat penghargaan AVPA Gourmet Product 2018 untuk kategori Black Tea (teh hitam) di Paris, Prancis.

Penghargaan ini diberikan dari sebuah ajang yang bernama Teas of The World International Contest yang diselenggarakan oleh Agence pour la Valorisation des Produits Agricoles atau AVPA Prancis.



Ada 15 negara produsen yang mengikuti ajang ini dengan total 113 produk teh. Hasilnya, hanya 53 teh yang mendapatkan penghargaan. Selain Indonesia, negara lain yang memperoleh penghargaan antara lain Jepang, Tiongkok, Taiwan, dan India.

Produk teh yang dipertandingkan sendiri dibagi berdasarkan sembilan kategori, yaitu Green tea, White tea, Oolong Clear, Darjeeling, Oolong Moyen, Oolong Oriental Beauty, Oolong Dark, Black Tea, dan No Category (lainnya).

Sebagaimana dilansir dari laman berita perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kamis (12/7/2018), penghargaan ini diberikan langsung oleh Philippe Juglar selaku Presiden AVPA kepada Suryo Tutuko, perwakilan PT Bukitsari. Penyerahan juga turut disaksikan oleh Duta Besar RI Paris Dr Hotmangaradja Pandjaitan. Acara tersebut berlangsung pada 10 Juli 2018 lalu.

Ajang internasional Teas of The World merupakan kompetisi pertama yang khusus untuk memberikan penghargaan kepada produsen teh terbaik yang diselenggarakan oleh AVPA. Berdomisili di Paris, organisasi ini bertujuan untuk membantu meningkatkan nilai tambah dan memasarkan produk pertanian pada tingkat nasional dan internasional.

Indonesia sendiri memiliki peluang yang besar untuk pasar teh Prancis. Sebagai negara gastronomi dan importir teh terbesar ke-5 di kawasan Eropa, Prancis tidak bisa lagi mengabaikan pentingnya teh dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Teh sudah berhasil memikat sepertiga dari populasi Prancis dan sekarang menjadi segmen barang konsumsi yang dinamis. Berdasarkan data Trademap tahun 2017, nilai impor Prancis untuk produk teh, atau “Tea, whether or not flavoured" dengan kode HS 0902 mencapai 168,37 juta US Dollar.

Pasar teh di Prancis ini naik 6,6% pada tahun 2017 dan terus stabil hingga kini. Dari jumlah tersebut, hingga 25% adalah permintaan teh premium atau teas of origin, sementara sisanya adalah permintaan dalam bentuk teh celup yang dibeli di supermarket. Kebutuhan ini tentunya menjadi pertimbangan bagi para produsen dan pemasok teh.

Pada tahun 2017, Indonesia merupakan pemasok dengan peringkat ke-11 dengan share sebesar 1,69% atau senilai USD 2.841.000. Kendati demikian, jumlah ini masih jauh bila dibandingkan dengan Cina dengan USD 43.605.000, Sri Lanka USD 10.171.000, dan India USD 6.706.000. Nilai pertumbuhan ekspor Indonesia di pasar Prancis adalah sebesar 6,56% untuk kurun waktu lima tahun dari tahun 2013-2017. (Lin)

(way)