Hard News

Tega, 2 Penderita Polio di Bali Ini Dimanfaatkan untuk Cari Uang di Medsos

Hard News

25 Juli 2018 05:02 WIB

Kondisi salah satu penderita polio, Ni Luh Resmiati, saat ditemui di rumahnya di Banjar Tunas Sari, Tianyar Timur, Kubu. (BP/gik)

AMLAPURA – Sebuah kabar mengenai dua penderita polio di Banjar Tunas Sari, Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu belakangan viral di media sosial. Yang menjadi perhatian adalah, kabar yang ada menyatakan kondisi keduanya tak dirawat oleh keluarnya.

Di media sosial, dua bersaudara yang menderita polio sejak lahir itu dibumbui seolah-olah tak dirawat keluarganya, hidup sebatangkara, sehingga mengundang simpati banyak orang.



Kabar ini viral di media sosial, kemudian dibagikan ratusan kali oleh pemilik akun lainnya. Cara seperti ini, ternyata dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan pribadi, dengan menggalang dana melalui nomor rekening tertentu.

Bali Post menelusuri kebenaran informasi yang viral dari akun Facebook berinisial AKW, lengkap dengan nomor rekening BCA dan nomor WA itu di Banjar Tunas Sari, Minggu (22/7/2018).

Rupanya kondisi kedua warga penderita polio ini, Ni Luh Resmiati (33) dan I Ketut Sukrawan tak seperti ditulis dalam akun tersebut. Bahkan, keluarganya pun kaget ketika mengetahui anggota keluarganya digambarkan seperti yang ditulis di media sosial.

Kedua penderita polio ini, sesungguhnya dirawat dengan baik di rumahnya oleh keluarganya. Mereka lima bersaudara.

Selain kedua warga penderita polio ini, masih ada tiga saudara kandungnya yang hidup normal. Yakni, I Nengah Restu (32) anak kedua, Ni Nyoman Rohani (27) anak ketiga dan Ni Luh Tiwi (12) anak kelima.

“Tidak benar, kalau saudara kami ditelantarkan keluarga. Apalagi, dibilang kedua orang tuanya sudah meninggal. Ibu masih hidup, dan merawat kakak dan adik saya dengan baik,” kata I Nengah Restu.

Dia mengaku banyak pihak yang datang ke rumahnya. Kaget melihat faktanya bahwa kedua saudaranya terawat dengan baik.

Tak seperti diungkapkan di media sosial. Pihaknya meminta agar tidak mudah percaya dengan informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya. #teras.id

(way)