Pend & Budaya

Semiloka dan Deklarasi Pengutamaan Bahasa Indonesia Bakal Digelar di Solo

Pend & Budaya

31 Juli 2018 09:31 WIB

Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim, M.S., Kepala Pusat Pembinaan Bahasa Kemendikbud (tengah) dan Prof. Widodo Muktiyo, Wakil Rektor 4 UNS Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNS (kiri) dalam jumpa pers yang digelar di gedung Rektorat Kampus UNS, Senin (30/7/2018). (solotrust.com/adr)

SOLO, solotrust.com- Kota Solo akan kembali menjadi sejarah atas digelarnya Deklarasi Pengutamaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik akan digelar di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, pada 7-10 Agustus 2018 mendatang.

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa Kemendikbud Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim menyampaikan bahwa Seminar dan Lokakarya (Semiloka) serta Deklarasi Pengutamaan Bahasa Negara digelar di Solo, karena Solo merupakan situs memori dalam kaitannya dengan sejarah bahasa Indonesia.



Pasalnya, tujuh tahun sebelum Indonesia merdeka, pada 25-26 Juni 1938 di Solo pernah ada forum akademik pertama, yakni kongres Bahasa Indonesia dengan hasil pembinaan bahasa Indonesia yang diangkat dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

"Kegiatan ini napak tilas 80 tahun setelah kongres bahasa Indonesia pertama, kami ingin menggelar kongres serupa di Solo. Intinya pengutamaan Bahasa Negara di ruang publik," terang Gufran dalam jumpa pers di Gedung Rektorat Kampus UNS Surakarta, Senin (30/7/2018)

"Selain pertama karena sejarah, kedua karena kita berharap dari solo pengitamaan bahasa negara ini dikuatkan," imbuhnya.

Adapun pembahasan yang akan dilakukan terkait kondisi terkini dan pencarian bahan alternatif solusi atas permasalahan lanskap bahasa ruang publik dari tiga dimensi, di antaranya bahasa, sejarah, dan hukum oleh para pakar dan praktisi serta tokoh masyarakat.

Dengan deklarasi ini, Gufran berharap dapat menguatkan kembali kedudukan hukum bahasa Indonesia itu telah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

Pada kesempatan yang sama, Prof. Widodo Muktiyo, Wakil Rektor 4 Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNS Surakarta menambahkan, ada empat kegiatan dalam event ini. Selain deklarasi dan seminar, ada juga lokakarya serta lomba wajah bahasa antar fakultas di lingkungan UNS.

Kemudian, kegiatan itu akan dibuka secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dengan peserta berjumlah seribu orang yang meliputi pakar hukum, pakar sejarah, pakar bahasa, akademisi, warga sekolah, mahasiswa, warga dan tokoh masyarakat, serta aparat pemerintah dari Kota Surakarta dan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Jumlah peserta tersebut terbagi dalam 40 orang peserta lokakarya, 37 pemakalah seminar, dan 923 peserta seminar dan deklarasi," beber dia. (adr)

(wd)