Hard News

Presiden Serahkan Penghargaan Peduli HAM untuk Jateng dan Solo

Jateng & DIY

10 Desember 2017 22:45 WIB

Penyerahan pengharaan Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) 2017. (foto: humas pemprovjateng)

SOLO, solotrust.com – Provinsi Jawa Tengah menerima penghargaan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Penghargaan yang diterima adalah sebagai Provinsi Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) 2017. Selain Provinsi Jawa Tengah, penghargaan juga diberikan kepada 35 kabupaten/kota di Jateng dan 20 provinsi lainnya.

Penghargaan secara simbolis disampaikan presiden kepada masing-masing tiga provinsi, kota, dan kabupaten. Termasuk untuk Provinsi Jawa Tengah diserahkan langsung Presiden RI Joko Widodo kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, pada acara peringatan ke-69 Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia di The Sunan Hotel Solo, Minggu (10/12/2017). Sedangkan provinsi, kabupaten, dan kota lainnya diserahkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Laoly.



Presiden Joko Widodo mengatakan, penghargaan tersebut diberikan karena daerah yang bersangkutan dianggap peduli terhadap HAM. Penerapan HAM dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus terus ditingkatkan. Selain hak sipil dan hak politik, hak-hak sosial serta ekonomi yang akan memengaruhi hak politik warga negara juga mesti terjamin. Mantan Wali Kota Surakarta itu meminta para pejabat, politisi, birokrat, dan para pengusaha agar bisa melihat keadaan dan kondisi rakyat, terutama masyarakat kalangan bawah.  

“Saya terus berusaha mengamati kebijakan dari hulu sampai hilir, mengontrol, mengecek, mengawasi, memonitor, lalu melihat di lapangan dan melihat dari sisi kepentingan masyarakat,” tutur Presiden.

Presiden Jokowi juga mengapreasiasi upaya pemerintah, para gubernur, bupati, dan wali kota yang mengembangkan daerah kawasan HAM. Dia juga mengapresiasi Komnas HAM dan para aktivis yang memperjuangkan hak asasi manusia. Beragam upaya telah dilakukan pemerintah seperti pemberian Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, serta berbagai kebijakan bagi masyarakat miskin. Termasuk juga memberikan perlindungan terhadap masyarakat adat, lokal, dan laiinnya.

“Saya tahu masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus kita perbaiki agar seluruh lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan dan pendidikan yang baik, juga keyakinan beragama, ekspresi seni budaya dan kultural masyarakat terpenuhi dengam baik,” katanya. (sumber:pemprov jateng)

(wd)