Serba serbi

Berkat BTS, Akademi Vokal dan Dance di Gangnam Makin Diminati

Musik & Film

04 Agustus 2018 06:02 WIB

BTS (Dok Big Hit Entertainment)

SOLO, solotrust.com – Setiap anak memiliki kelebihan dan kecerdasan. Howard Gardner, tokoh pendidikan dan psikolog terkenal dari Amerika Serikat pencetus teori kecerdasan majemuk (multiple intelligences) pun berpandangan bahwa semua manusia adalah unik dan memiliki caranya sendiri untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat.

Dalam bukunya Frame of Mind: Theory Multiple Intelligences yang rilis tahun 1983, Gardner mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan suatu produk yang bernilai dalam suatu budaya. Ia pun menyatakan bahwa ada tujuh jenis kecerdasan.



Tujuh kecerdasan majemuk Gardner tersebut adalah kecerdasan bahasa, logika/matematika, intrapersonal, interpersonal, musik, visual/spasial dan kinestetik.

Pada tahun 90-an, ia mengembangkan penelitiannya dan memasukkan kecerdasan alam (naturalis) sebagai salah satu jenis kecerdasan juga.

Kecerdasan tidak hanya ditentukan oleh apakah seseorang pintar berbahasa Inggris dan Matematika. Ada kecerdasan-kecerdasan lain yang mungkin seringkali tidak diketahui oleh para orang tua terhadap anaknya.

Kesuksesan BTS sebagai bintang global rupanya berdampak pula terhadap para orang tua di Korea Selatan untuk memasukkan anaknya ke akademi yang melatih menyanyi dan menari.

Sebagaimana dikabarkan oleh The Korea Times, Rabu (1/8/2018), jumlah akademi K-POP dilaporkan meningkat di Gangnam, daerah di Korea Selatan yang terkenal dengan budaya populernya.

Area tersebut memang penuh dengan akademi (tempat les) yang mengajari Bahasa Inggris dan Matematika untuk murid-murid yang ingin melanjutkan ke universitas top. Namun, sekarang dengan kesuksesan banyak artis K-POP, akademi-akademi tersebut juga dikembangkan untuk melatih anak-anak untuk bernyanyi dan menari dalam level yang profesional.

“Jumlah murid kini telah meningkat, kemungkinan karena BTS,” kata seorang dari akademi musik di Gangnam kepada The Korea Times. “Pertumbuhan itu pun bahkan lebih luar biasa ketika PSY mengguncang dunia dengan ‘Gangnam Style’ pada tahun 2012."

Ketika memiliki anak yang bercita-cita menjadi seorang artis, orang tua kini lebih terbuka. “Beberapa orang tua masih cukup pesimis, namun banyak dari mereka merupakan orang tua yang ramah pada media, sehingga mereka sangat positif menanggapi anak mereka yang bercita-cita menjadi selebriti,” katanya lagi.

Untuk bisa mendapatkan pelatihan, dua kelas dalam seminggu bernilai 130.000 Won (sekitar Rp1,6 juta) dalam sebulan. Sedangkan untuk seminggu tiga kali bernilai 150.000 Won (sekitar Rp1,9 juta) perbulannya. Selain itu, beberapa anak juga diketahui menjalani pelatihan di sana agar bisa menstimulasi tinggi badannya.

BTS kini memang menjadi grup yang tak hanya sukses di Korea Selatan namun juga global. Album terbaru mereka ‘Love Yourself: Tear’ bahkan sukses mencetak sejarah dengan menjadi album pertama Korea Selatan yang memuncaki Billboard 200. Dua penghargaan dari Billboard Music Awards (BBMAs) pun telah mereka dapatkan dua tahun berturut-turut.

Cerdas Musik dan Kinestetik

Terlepas dari apa motivasi para orang tua di Korsel yang mulai terbuka untuk memasukkan anaknya ke akademi tersebut, agaknya cerdas musik dan kinestetik menurut Gardner bisa menjadi bahan pembelajaran bagi tiap orang tua, terutama bagi anaknya yang bercita-cita menjadi penyanyi atau penari profesional.

Cerdas musik (Music Smart/Musical Intelligence) adalah kemampuan untuk bernyanyi, bermain alat musik, menganalisis musik, dan membuat lagu. Orang dengan kecerdasan musik memiliki kepekaan dalam membedakan suara, nada, dan ritme. Anak dengan kecerdasan ini jika ditemukan potensinya sejak awal dan diasah dengan cara yang tepat serta terus berlatih bisa jadi akan menjadi penyanyi, musisi dan produser musik yang handal nantinya.

Sedangkan kecerdasan kinestetik (Body Smart/Kinesthetic Intelligence) yakni kemampuan untuk menggunakan tubuh dengan terampil dan mengoordinasi pikiran dengan tubuh. Dengan pelatihan yang tepat, mereka bisa menjadi seorang penari dan aktor profesional.

Tidak ada kecerdasan yang lebih dari yang lain. Semua jenis kecerdasan adalah penting, kendati pasti ada bidang tertentu yang menonjol dari seseorang. Potensi yang ada dalam diri tiap anak dapat dimaksimalkan untuk mengantarkannya menuju versi terbaik dari dirinya.

Tujuh anggota BTS sendiri adalah artis besar yang telah berhasil memaksimalkan potensi mereka masing-masing. RM, Suga dan J-Hope adalah penulis lagu, penulis lirik dan rapper handal.

Tak hanya itu, RM yang juga leader dari BTS juga cerdas dalam bidang bahasa. Ketika SMP kelas 2, dia berhasil mendapatkan skor TOEIC dengan nilai sangat tinggi yakni 850 dan didapat dengan cara autodidak. Karena menyukai rap sejak kecil, ia banyak belajar Bahasa Inggris dari lagu rapper-rapper luar. Oleh karena itu, tak heran jika dia fasih dalam berbahasa Inggris dan kerap menjadi “jubir” ketika BTS sedang berada di luar negeri.

Sementara itu, Jimin, JungKook dan J-Hope adalah penari-penari handal. Mereka menekuni dunia dance sejak usia muda dan juga masuk ke dalam akademi dance. Sedangkan para vokalis BTS yakni JungKook, V, Jin dan Jimin juga merupakan vokalis handal.  V juga diketahui bisa bermain saksofon.

Banyak faktor yang memungkinkan seseorang untuk berhasil dalam hidupnya, namun tidak ada salahnya jika orang tua mulai memahami potensi anaknya sehingga bisa melatihnya di tempat yang tepat sehingga kelak bisa menjadi versi terbaik dari dirinya, seperti BTS. (Lin)

(way)

Berita Terkait

Berita Lainnya