SEOUL, solotrust.com – Karya anak bangsa kembali mendapatkan pengakuan internasional dalam sebuah kompetisi bergengsi. AMIKOM Yogyakarta berhasil meraih medali emas dalam ajang World Invention Creativity Olympic (WICO) Award 2018 di Seoul, Korea Selatan, Sabtu (4/8/2018).
Tim AMIKOM yang terdiri dari Anggit Dwi Hartanto, Mochammad Yusa dan Yudhis Thiro Kabul Yunior berhasil menjuarai kategori Electric, Electronic and Computer dengan alat ciptaanya yang bernama fishgator.
Fishgator merupakan platform berbasis IoT (Internet of Thing) pada budidaya ikan berbasis AI dan Sistem Manajemen Data.
“Fishgator memiliki beberapa fitur utama, antara lain, automatic feeder yaitu sistem pemberi makan otomatis pada ikan berbasis manajemen pakan untuk mengefisiensi jumlah pakan yang keluar," jelas Anggit seperti dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri, Selasa (7/8/2018).
Keunggulan lain dari fishgator adalah sistem monitoring kualitas air berbasis IoT yang dapat dipantau menggunakan smartphone.
“Fishgator juga dilengkapi teknologi sistem sirkulasi circlebubble yang merupakan sistem sirkulasi oksigen yang berfungsi menstabilkan kadar oksigen dalam air;" tambah Anggit.
Dalam penilaiannya, juri mengagumi keunggulan fishgator yang dapat meningkatkan hasil panen ikan yang sebelumnya hanya 24-40% menjadi 70%.
Selain itu, food convertion ratio menjadi sangat optimal yangmana 1 kilogram pakan dapat menjadi 0,8-0,98 kg daging pada area kultivasi sehingga dapat menjadi optimal.
“Di Korea juga ada produk yang mirip, tetapi fishgator memiliki fitur yang sangat lengkap dengan harga yang murah," ujar seorang juri.
WICO sendiri merupakan event internasional untuk memamerkan produk kreativitas mahasiswa yang memiliki peluang memasuki industri atau pasar.
Produk-produk ciptaan yang dipamerkan terdiri dari kategori Achitecture, Environment and Biology, Health and Medical Item, Electric, Electronic and Computer, Stationery and Education, Otomotive, Transportation dan Machines.
Digelar di SETEC Convention Center Seoul, Korea Selatan dari 2-4 Agustus 2018, ajang ini diikuti oleh lebih dari 20 negara termasuk Indonesia. (Lin)
(wd)