SOLO, solotrust.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta memastikan desain bangunan ulang Kreteg Abang (jembatan bibis, red) tetap menggunakan pilar penyangga. Sebelumnya, pilar jembatan ingin dihilangkan lantaran rawan tergerus aliran sungai.
Bahkan diakui Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Nur Basuki, selama ini pilar penyangga sejumlah jembatan di Solo rentan ambrol dihantam benda-benda yang hanyut di sungai atau jadi titik tumpukan sampah yang menyangkut.
Oleh sebab itu, Basuki menjamin pilar yang dibangun di Kreteg Abang nantinya didesain sedemikian rupa agar mengurangi potensi gerusan tersebut.
"Menimbang berbagai macam hal, diputuskan untuk membangun ulang jembatan dengan pilar. Sebelumnya memang didesain agar jembatan itu dibangun tanpa pilar," kata Basuki kepada wartawan, Selasa (14/8/2018).
Berdasarkan desain, kata Basuki, badan jembatan itu bakal dibangun sepanjang berkisar 74 meter dan jika tidak dilengkapi pilar maka tinggi girder bisa mencapai 3 meter.
Lebih lanjut Basuki menuturkan, hal itu bakal berdampak pada oprit jembatan (timbunan tanah) yang menyulitkan pengendara karena badan jalan penghubung itu terlalu terjal. Sementara jarak badan jembatan dengan ujung jalan di sisi selatan akan didesain berukuran 5-10 meter.
"Jadi memang harus ada pilar penyangga, agar bentang jembatan lebih rendah dan girder lebih pendek sehingga akses naik turun jembatan tidak terlalu tinggi," jelas Basuki.
Sedangkan, apabila dibangun pilar penyangga di bagian tengah jembatan, hal itu dapat mengurangi ketinggian girder jembatan yang diperkirakan bisa berkurang menjadi 2,75 meter.
"Kontraktor pemenang lelang akan diminta untuk merancang pilar tersebut sebagai pembelah arus. Desainnya dibuat lancip dan struktur penyangga dibuat dari beton. Bukan lagi menggunakan fondasi batu kali seperti pilar jembatan yang ada sekarang," bebernya.
Adapun Pemkot menargetkan, perobohan jembatan yang menghubungkan wilayah Bibis Wetan dengan Bibis Kulon itu bakal dimulai akhir Agustus ini sebelum dibangun ulang secara bertahap hingga 2019 mendatang. (adr)
(way)