Hard News

Ada Presiden Jokowi di Malam Tirakatan Kampung Purwoprajan

Jateng & DIY

17 Agustus 2018 08:57 WIB

Warga Kampung Purwoprajan, Jebres menggelar Tirakatan dihadapan Mural Presiden Joko Widodo, Kamis (16/8/2018) malam. (solotrust-adr)

SOLO, solotrust.com - Malam tirakatan di Kampung Purwoprajan, Solo tampak berbeda. Dalam tradisi bentuk ungkapan syukur peringatan Dirgahayu Republik Indonesia tersebut, tampak sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sosok Jokowi tampak pada malam tirakatan di RW 29 Kampung Purwoprajan, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Solo, Kamis (16/8/2018) malam.



Tentu saja sosok itu bukan sang Presiden yang sebenarnya, melainkan sebuah mural wajah Jokowi yang sengaja dibuat menyambut Ulang Tahun ke-73 Republik Indonesia. Tak hanya Jokowi, ada mural lainnya menghiasi tembok kampung itu, seperti burung garuda, dan tulisan HUT RI 73.

Ketua Karang Taruna RW.29 Tosa menerangkan, mural itu merupakan inisiatif warga dalam menyambut peringatan Ulang Tahun ke-73 Republik Indonesia. Proses pembuatan mural itu memakan waktu selama sepekan.

"Proses ngecat, pembuatan sketsa, dan finishing lebih kurang memakan waktu seminggu, dan baru saja selesai malam kemarin (Rabu,-red)," cerita Tosa kepada solotrust.com.


Disinggung kenapa memilih sosok Jokowi menjadi ikon yang dipilih dalam mural, ia mengaku itu aspirasi dari warga kampung karena kebanggan dengan sosok presiden.

"Ya karena sosok Jokowi diidam-idamkan banyak warga di sini, menurut saya kinerja Jokowi selama menjadi presiden sudah bagus, banyak kemajuan baik di bidang infrastruktur dan bidang-bidang lainnya," terangnya.

Tosa bercerita, warga kampung ini biasanya memggelar malam tirakatan di Halaman SD Negeri Purwoprajan 2. Lantaran bertepatan dengan momentum Dirgahayu Republik Indoneisa sekaligus peresmian jalan dan mural di kampung, sehingga disepakati malam tirakatan digelar di tempat yang berbeda dari sebelumnya ini.

"Biasanya digelar di halaman SD, tapi kali ini kita gelar di Mural Jokowi yang baru selesai kami buat, sekaligus peresmian jalan kampung yang juga baru-baru ini dilakukan pembaruan aspal," jelasnya.

Pantauan solotrust.com di lokasi, tirakatan ini diikuti oleh ratusan warga mulai dari anak kecil hingga orang tua yang berkumpul di ruang terbuka. Meski diselimuti udara dingin malam, namun mereka tetap khidmat melaksanakannmalam tirakatan.

Tirakatan dimaknai warga sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia dan mempererat hubungan kekeluargaan warga kampung.

"Ini bentuk rasa syukur kami atas perjuangan para pahlawan melawan penjajah zaman dahulu, sehingga sekarang ini kami dapat berkumpul di sini dengan aman dan tenteram, kami bisa makan-makan di sini, bergembira tanpa ada gangguan dari penjajah," ungkap Heti, salah seorang panitia tirakatan.

Heti menjelaskan secara seremonial, tirakatan diawali dengan pemotongan sebuah tumpeng sesuai tradisi di Jawa. Selain itu, juga turut mengundang para tokoh masyarakat yang diberikan waktu untuk memberikan sambutan tentang refleksi peringatan Ulang Tahun ke-73 Republik Indonesia.

"Tokoh agama juga memimpin renungan yang dilanjutkan dengan doa untuk keberlangsungan bangsa Indonesia agar selalu dalam perlindungan Tuhan," ucap dia.

Setelah berdoa bersama, acara tirakatan diisi dengan hiburan seperti penampilan-penampilan potensi warga RW 29, ada yang menampilkan tarian tradisional, tarian modern hingga teatrikal puisi. Dan yang tak kalah menarik dan selalu dinantikan warga ialah pembagian hadiah lomba.

"Lomba dilaksanakan sejak awal Bulan Agustus. Pembagian hadiah lomba ini sangat dinanti oleh anak-anak dan ibu-ibu yang ikut lomba, hadiahnya banyak, doorprize-nya juga banyak," katanya. (adr)

(way)