SOLO, solotrust.com - Memperingati Hari Pramuka yang jatuh pada 14 Agustus lalu, SMP Al Islam 1 Solo mengerahkan lebih kurang 700 siswa untuk melakukan aksi semaphore di CFD Solo, Minggu (19/8/2018). Globalisasi dianggap menjadi tantangan terhadap minat pengetahuan sandi-sandi pramuka tersebut.
Di dalam era globalisasi ini, orang dihadapkan dengan teknologi yang lebih canggih. Tidak perlu bersusah-susah berkomunikasi dengan menggunakan morse atau semaphore seperti dalam Pramuka.
Seperti disampaikan ketua panitia penyelenggara Setyo Septri Hermadi kepada solotrust.com, selain untuk memperingati Hari Pramuka Nasional, kegiatan itu juga sebagai bentuk pembelajaran bagi siswa tentang kepramukaan.
"Tujuan aksi semaphore ini untuk menumbuhkan jiwa kepramukaan bagi tiap-tiap siswa, dengan jiwa yang kuat terhadap pramuka, semangat untuk menguasai teknik-teknik pramuka juga lebih tinggi. Di samping itu, kami kenalkan pentingnya semaphore dalam situasi darurat serta dapat melatih kemampuan motorik dan daya ingat. Pasalnya, era penggunaan teknologi saat ini begitu mengurangi minat anak terhadap pengetahuan sandi-sandi dengan alat bendera itu," ujarnya di sela kegiatan.
Adapun kegiatan pagi itu diawali dengan melakukan upacara di sekolah setempat dan berlanjut ke kawasan CFD. Acara itu diikuti siswa kelas 7 dan kelas 8. Ratusan siswa itu memulai arak-arakan dari perempatan Gendengan hingga perempatan Ngarsopuro dengan membawa beberapa bendera pramuka serta bendera semaphore.
Melalui aksi semaphore ini, pihaknya berharap pengetahuan siswa tentang kepramukaan semakin meningkat dan keberadaan pramuka tetap eksis di dalam kemajuan era informasi dan globalisasi.
"Kami harap pengetahuan anak antara teknologi dan pengetahuan persandian pramuka ini seimbang," tutur Setyo. (adr)
(way)