SOLO, solotrust.com - Sebuah sekolah swasta di Amerika Serikat (AS) saat ini tengah menjadi sorotan setelah memulangkan salah satu siswanya. Seorang siswa berkulit hitam dipulangkan ke rumah hanya karena rambutnya dikepang.
Dalam sebuah rekaman video viral yang sudah ditonton lebih dari 2 juta kali, tampak Faith Fennidy berusia sebelas tahun menangis ketika ia dipaksa meninggalkan kelas di salah satu sekolah di Lousiana karena rambutnya dikepang. Pihak sekolah mengatakan siswa tidak diizinkan menggunakan ekstensi rambut atau hairpieces.
Menanggapi hal itu, ibu Faith pun meminta para guru menjelaskan keputusan mereka.
"Apa yang salah dengan rambutnya? Rambutnya baik-baik saja," ujarnya, dilansir dari Independent, Sabtu (25/08/2018).
Sementara saudara laki-laki Faith, Steven Fennidy, mengaku dirinya telah mengenakan gaya rambut kepang yang sama ke sekolah selama dua tahun terakhir. Ia melakukannya karena hal itu membuat rambutnya lebih mudah dirawat.
“Selama musim panas sekolah secara diam-diam telah membuat kebijakan bahwa tidak diizinkan adanya ekstensi rambut, klip-in atau rambut yang dibuat bergelombang. Ekstensi membuat rambut lebih mudah dirawat. Ini memungkinkan saudara perempuan saya memiliki akses ke kolam renang tanpa harus menata ulang rambutnya setiap malam,” tulis Fennidy di Facebook.
Keluarga Faith menuding pihak sekolah telah berbuat rasisme. Mereka saat ini tengah mempertimbangkan upaya penuntutan karena dianggap telah mendapat diskriminasi, serta berusaha mencari sekolah lain.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, lembaga keagamaan di New Orleans menyatakan kebijakan sekolah itu hanya mengizinkan rambut ditata secara natural.
"Kebijakan ini dikomunikasikan kepada semua orang tua selama musim panas dan lagi sebelum hari pertama sekolah, diterapkan untuk semua siswa," kata pernyataan itu.
Siswa tersebut tidak diskors ataupun dikeluarkan. Pihak sekolah telah menawarkan keluarga siswa kesempatan untuk mematuhi kebijakan seragam dan pakaian, namun mereka lebih memilih menarik anaknya dari sekolah.
(and)