Ekonomi & Bisnis

Apresiasi SIPA, Bekraf Optimistis Industri Kreatif Meningkat

Ekonomi & Bisnis

09 September 2018 17:04 WIB

Kepala Bekraf Triawan Munaf saat pembukaan SIPA 2018 di Benteng Vastenberg Solo, Kamis (6/9/2018).

SOLO, solotrust.com- Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (RI) memberikan apresiasi positif terhadap penyelenggaraan Solo International Performing Arts (SIPA).

Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan, kehadiran Bekraf diharapkan dapat mempercepat perkembangan sub sektor seni pertunjukan.



"Dukungan Bekraf pada acara ini merupakan komitmen kuat dari Pemerintah Indonesia dalam mendukung pertumbuhan sektor ekonomi kreatif khususnya seni pertunjukan," ujarnya saat memberikan sambutan di gelaran SIPA 2018 di Benteng Vastenberg Solo, Kamis (6/9/2018).

Menurutnya, dengan adanya sosial media, kolaborasi semakin mudah dilakukan sebab konektivitas antara pemangku kepentingan jauh lebih mudah.

Berdasar data, Triawan mengungkap kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) tahun 2017 sekitar Rp 1.000 triliun. Sedangkan sumbangan industri kreatif Indonesia terhadap PDB pada 2016 mencapai Rp 922 triliun, dengan rata-rata kenaikan per tahun mencapai Rp70 triliun.

Lebih detail Triawan menerangkan, sumbangan PDB dari industri kreatif didominasi subsektor kuliner (Rp 382 triliun), fesyen (Rp 166 triliun), dan kriya (Rp 142 triliun). Rata - rata pertumbuhan ketiga sub sektor itu mencapai lebih dari 9%, lebih tinggi dari pertumbuhan PDB nasional.

Pihaknya optimis sumbangan industri kreatif terhadap PDB tahun ini dapat menembus lebih dari Rp1.000 triliun. Hal itu seiring dengan perbaikan struktur ekonomi domestik.

“Kami optimis, ekonomi tumbuh bagus, sehingga kontribusi industri kreatif terhadap PDB pada 2018 ini akan tembus lebih Rp1.000 triliun," tutur Triawan.

Kata Triawan, besarnya kontribusi tersebut tidak lepas dari para pelaku ekonomi kreatif. Nilai ekspor ekonomi kreatif menyumbang Rp 20 triliun atau sekitar 13, 37 persen dari total nilai ekspor.

"Sub sektor seni pertunjukan memiliki tingkat pertumbuhan tinggi, pada 2016 mencapai 10 persen. Justru kontribusi sub sektor musik dan film masih kecil, karena itu event seperti ini harus kebih diperhatikan," pungkasnya.(Rum)

(wd)