SOLO, solotrust.com - Ajeng Nurtri Hidayati, mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi dan Iqbal Nurii Anam, mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bertekad menaklukkan puncak tertinggi di Mongolia, yakni Khuiten Peak.
Dua mahasiswa UMS yang tergabung dalam Mahasiswa Muslim Pecinta Alam (Malimpa) itu mengemban sejumlah misi dalam ekspedisinya.
"Saya ingin mendalami peradaban islam yang ada di Mongolia. Ekspedisi ini adalah ekspedisi pertama di Mongolia," tutur dia dalam jumpa pers di Gedung Siti Walidah UMS, Senin (10/9/2018) pagi.
Adapun Malimpa UMS International Expedition (MUIE) dilakukan mulai 11 hingga 26 September 2018. Di sana, mereka akan melakukan riset menguak khazanah peradaban Islam di Mongolia, yakni suku Khazak Nomad yang tinggal di kaki pegunungan Altai Tavan Bogd Mongolia.
"Kehidupan mereka yang nomaden, menarik kami untuk melakukan riset di sana," tukasnya.
Ajeng mengaku belum pernah mendaki gunung es sebelumnya. Untuk menaklukkan puncak tertinggi Mongolia, ia mengaku melakukan latihan fisik selama beberapa bulan demi memperkuat stamina.
"Saya lebih rutin warming up, latihan pernafasan untuk mendaki gunung, dan lain-lain, puncak yabg akan kami capai setinggi 4.374 meter dari permukaan laut, jadi kami harus mempersiapkan diri secara maksimal," ujarnya.
Ajeng merasa begitu bersyukur mendapat kesempatan untuk menaklukkan puncak Khuiten Mongolia bersama Iqbal Nurii Anam. "Saya bersyukur mendapat kepercayaan dari Malimpa UMS mendaki gunung tersebut," ujar dia.
Pada kesempatan itu, rekan Ajeng, Iqbal Nurii Anam, yang juga sebagai ketua umum Malimpa UMS menuturkan, rute puncak tertinggi di Mongolia memiliki level tantangan tersendiri, jika dibandingkan dengan puncak tertinggi yang lain.
"Ada daya tarik tersendiri selama perjalanan. Kita harus jalan kaki dan naik kuda serta unta selama beberapa hari untuk mencapai base camp pendakian, dan setelah mencapai puncak, saya akan mengibarkan bendera Indonesia," papar dia.
Sementara itu, Wakil Rektor 3 UMS Surakarta Taufik Kasturi menuturkan, ekspedisi ini membawa sejumlah misi lain di antaranya studi banding dengan Institute of Finance and Economics, National University of Mongolia, rangkaian hari jadi UMS ke-60, sekaligus dalam rangka hari Sumpah Pemuda 28 Oktober.
"Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan hubungan bilateral kedua negara," terang dia. (adr)
(way)