Hard News

Danarto Hingga Kho Ping Ho Warnai Stand Museum Masuk Sekolah

Jateng & DIY

22 September 2018 11:38 WIB

Sosok Danarto dan Kho Ping Ho sebagai sastrawan, ditampilkan di stand Museum Masuk Sekolah. (solotrust.com/saf)

SRAGEN , solotrust.com- Memasuki hari kedua pada Sabtu(22/9/2018) stand Museum Masuk Sekolah yang ditampilkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen terus dikunjungi para pelajar maupun warga yang memanfaatkan akhir pekan ini, untuk melihat Pameran Produk Inovasi Jateng 2018 dan Sragen Multi Event di kawasan Sasana Manggala Sukowati Sragen.

Sehari sebelumnya , saat mendapat kabar adanya stand Museum Masuk Sekolah ini, meski tidak sempat mampir ke stand, Gubernur Ganjar Pranowo mengaku apresiasif.



" Bagus itu, bahkan kalo di luar negeri, kunjungan pelajar ke museum itu kan sesuatu yang wajib. Supaya pelajar bisa tahu tentang sejarah," tandas Ganjar Pranowo kepada solotrus.com saat berjalan ke arena temu wicara Kontak Tani Nelayan, Jumat (21/9/2018).

Suasana di stand Museum Masuk Sekolah memang tampak mencolok dibanding stand-stand lainnya. Dua patung gading gajah, sebagai ikon dari Museum Sangiran dipasang di pintu masuk stand,  sehingga pengunjung langsung paham tentang stand museum yang ingin dikenalkan kepada warga, terutama para pelajar.

Dari beberapa fase yang ditampilkan, seperti fase pra- sejarah, fase kolonial dan fase klasik, yang sedikit unik adalah tampilan di fase literasi. Di Museum Masuk Sekolah ini, para pelajar dan pengunjung lainnya dikenalkan dengan dua sastrawan yang sudah melegenda di tanah air. Bagi para pelajar seusia SMP misalnya nama dua sastrawan Danarto dan Kho Ping Ho tentu masih asing, namun bagi yang sudah berusia 40 tahun ke atas dua nama itu tentu sudah tak asing lagi.

Sastrawan Danarto sengaja ditampilkan karena mempunyai catatan sejarah dengan kabupaten Sragen. Danarto yang dikenal sebagai sastrawan nasional, meski lebih banyak tinggal di Jakarta namun sosok ini lahir di Sragen dan saat meninggal juga dimakamkan di Sragen.

Sementara nama Asmaraman Kho Ping Ho adalah penulis cerita-cerita tentang dunia persilatan. Penulis peranakan Tionghoa yang dibesarkan di Kampung Balong Kota Solo ini menulis ratusan cerita silat dan buku bukunya sempat dicetak ulang hingga mencapai 15 ribu jilid. Dua sosok penulis sastra ini tampil dalam fase literasi di stand Museum Masuk Sekolah.

Beberapa pelajar yang datang ke stand Museum Masuk Sekolah ini mengaku tertarik dan mendapat banyak pengetahuan meski hanya sekilas saja. "tadi pak guru memang mengimbau kita untuk berkunjung ke stand ini," ujar tiga pelajar dari SMK Negeri 1 Sragen, Putri, Dian dan Indah kepada solotrust.com sebelum meninggalkan stand Museum Masuk Sekolah. (saf)

(wd)