Hard News

Ini Penampakan Kawah Gunung Agung dari Atas Hasil Rekaman Drone Bufallo FX79

Hard News

20 Oktober 2017 07:58 WIB

Tim BNPB dan UGM menerbangkan drone untuk memantau kawah dan lereng Gunung Agung, Karangasem, Bali. (Twitter/Sutopo Purwo Nugroho)

KARANGASEM, Solotrust.com - Tim drone dari UGM dan BNPB berhasil melakukan empat kali penerbangan terhadap drone untuk memetakan puncak kawah dan lereng Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali, Kamis (19/10/2017) kemarin. Sebanyak 2 unit drone Bufallo FX79 dibawa bersama tim yang berisi tiga orang untuk memantau Gunung Agung dari ketinggian 4.000 meter dengan waktu terbang selama 1 jam.
 
Tim drone melakukan orientasi terbang dengan meluncurkan drone dari atas sepeda motor. Pada percobaan penerbangan pertama dilakukan di Desa Kubu. Drone terbang hingga ketinggian 2.900 meter. Tidak mencapai puncak karena gagal mencapai target ketinggian yang ditentukan karena angin yang terlalu
kencang atau turbolensi di lereng gunung.
 
Pada percobaan kedua, tim berpindah lokasi take off di lapangan Amlapura. Drone berhasil terbang di ketinggian 700 meter. Pemetaan lereng sisi tenggara Gunung Agung lebih kurang seluas 1.000 hektare.
Pada penerbangan ketiga, drone terbang borientasi di ketinggian terbang dan mencapai tinggi 3.995 meter. Selanjutnya pada penerbangan keempat drone terbang hingga ketinggian 4.003 meter. Drone berhasil melewati puncak Gunung Agung di 2 jalur penerbangan dengan lebar 600 meter.
 
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sebanyak 400 buah foto udara didapatkan dari 2 jalur ini dan selanjutnya akan dilakukan pembuatan model 3D (3 dimensi) kawah Gunung Agung sehingga analisis morfologi dan spasial bisa dilakukan dengan akurat.
 
Hasil pemotretan drone memperlihatkan rekahan di kawah Gunung Agung lebih luas dibandingkan sebelumnya. Jika sebelumnya dari citra satelit Planet Scope (11/10/2017), rekahan kawah hanya terdapat di sisi timur di dalam kawah. Pada foto drone siang tadi menunjukkan bahwa rekahan kawah sudah lebih luas di sisi timur dalam kawah. Juga ada rekahan kecil di sisi tenggara. Asap solfatara keluar dari rekahan tersebut juga lebih tebal daripada sebelumnya.
 
Desakan magma ke permukaan masih berlangsung. Pantaun Pos Pengamatan Gunung Agung PVMBG pada 19/10/2017 antara pukul 12:00 - 18:00 WITA, secara visual teramati asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100-200 meter di atas kawah puncak. Kegempaan masih tinggi ditandai dengan tremor non-harmonik sebanyak 3 kali, gempa vulkanik dangkal 58 kali, gempa vulkanik dalam 104 kali dan gempa tektonik lokal 17 kali. Secara umum jumlah kegempaan mengalami penurunan. Status Awas (level 4). 
 
"Drone tipe Bufallo FX79 ini adalah karya anak bangsa. Drone produk UGM yang saat ini masih terus dikembangkan risetnya dan pengembangannya. Kita layak untuk mengapresiasi produk nasional ini yang sekali diterbangkan berhasil terbang hingga ketinggian 4.000 meter di atas kawah Gunung Agung.  Tidak banyak drone yang mampu terbang hingga ketinggian di atas 3.000 meter," terang Sutopo sebagaimana dilansir dari laman resmi BNPB. 
 
Sutopo pun berharap, sudah sepantasnya, Indonesia menjadi tuan rumah dalam iptek dan industri kebencanaan. 
 
Nah, ini dia foto penampakannya dengan ukuran yang lebih besar dan jelas!
 

(Redaksi Solotrust)