SOLO, solotrust.com - Prestasi diukir oleh seorang mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Ratih Rachmatika yang berhasil menciptakan aplikasi perfect dan mendapat penghargaan dari Kementerian Keuangan RI.
Melalui karyanya, Ratih berhasil meraih juara tiga dalam lomba karya tulis ilmiah (LKTI) nasional yang diselenggarakan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank. Penghargaan telah diserahkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Senin (24/9/2018).
Ratih mengatakan, prestasinya tersebut diraih dari proses seleksi yang cukup panjang. Tahap awal adalah menyerahkan karya ilmiah, kemudian dipilih lima karya terbaik. Kelima finalis yang terpilih berhak maju ke tahap tiga besar untuk mempresentasikan karya tulis mereka dengan cara semenarik mungkin di hadapan para juri.
"Saya tidak menyangka bisa menempati posisi tiga teratas. Karena waktu itu, baru pulang KKN, kemudian langsung diundang ke Jakarta untuk presentasi. Sampai di sana, UNS dapat urutan pertama presentasi," beber Ratih kepada solotrust.com Sabtu (29/9/2018)
Ratih pun mengaku sempat tidak percaya diri lantaran semua kompetitornya berasal dari Fakultas Ekonomi. Hanya dia seorang yang berasal dari Fakultas Teknik. Meskipun begitu, mahasiswa semester 7 jurusan Teknik Elektro ini akhirnya mampu mempresentasi produknya dengan baik.
"Perfect (Perishable Food Maturity and Freshness Detector) merupakan aplikasi berbasis android yang mampu mengidentifikasi tingkat kematangan dan kesegaran buah. Aplikasi ini dibuat untuk meningkatkan kualitas ekspor produk makanan tak tahan lahan lama (perishable) Indonesia," papar dia.
Ratih memaparkan keunggulan Perfect adalah dilengkapi dengan tiga fitur sekaligus, yaitu Perfect Maturity, Perfect Fresh Food dan Perfect Fertilizer. Perfect Maturity berguna untuk mengidentifikasi kematangan buah, Perfect Fresh Food untuk mengukur kesegaran buah, sedangkan Perfect Fertilizer bisa digunakan petani untuk menentukan takaran pupuk yang sesuai ketika menanam buah.
"Cara penggunaan aplikasi ini pun terbilang sangat mudah. Buah yang ingin diperiksa cukup difoto menggunakan kamera ponsel. Kemudian foto di-crop untuk memperkecil resolusi gambar sehingga mempermudah dalam menentukan tingkat kematangan dan kesegaran buah berdasarkan citra warna kulit buah. Setelah itu, tekan tombol "proses" untuk mengetahui hasilnya," urai dia.
Menurutnya, aplikasi untuk mengukur tingkat kematangan dan kesegaran buah menggunakan citra warna belum terdapat di Indonesia.
"Kalau saya lihat adanya di luar negeri, tapi itu menggunakan sensor bau. Jadi belum ada kompetitornya di Indonesia," kata Ratih.
Ia menuturkan, Aplikasi Perfect ini bisa digunakan siapa pun, tidak terbatas untuk kalangan petani saja.
"Misalnya untuk mengecek kualitas makanan masih bagus atau tidak, pengguna yang awam juga bisa. Pengepul hingga retail store juga dapat menggunakannya," terangnya.
Kedepan, Ratih berharap aplikasinya benar-benar dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas produk para petani yang akan diekspor. Dengan menggunakan aplikasinya, petani bisa menghindari proses gagal panen atau gagal produksi produk.
"Selanjutnya, saya ingin mematangkan lagi strategi memasarkan aplikasi ini," harap Ratih.
Dalam kesempatan terpisah, Sri Mulyani mengapresiasi penyelenggaraan kompetisi karya tulis ilmiah bertema "Ekspor Sebagai Motor Pertumbuhan Ekonomi Indonesia" ini. Ia mengatakan kompetisi semacam ini bisa menjadi wadah mahasiswa untuk memikirkan kemajuan di bidang ekspor.
"Saya senang karena LPEI bekerja sama dengan beberapa universitas telah menghasilkan kajian dan rekomendasi untuk peningkatan ekspor nasional. Membuat kajian itu sulit, namun masih bisa diatasi, yang lebih sulit adalah melaksanakan apa yang direkomendasikan dari kajian tersebut," tulis Sri Mulyani dalam akun Instagram resminya.
Adapun kompetisi ini diselenggarakan dalam rangkaian ulang tahun Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang ke-9. Selain kompetisi, LPEI juga mengadakan seminar nasional bertajuk "Peningkatan Ekspor Nasional dan Dukungan Pemangku Kebijakan". (adr)
(wd)