Hard News

Bawaslu Surakarta Gelar Deklarasi Pemilu 2019 Bersih dan Bermartabat

Jateng & DIY

02 Oktober 2018 09:59 WIB

Deklarasi bersama Pemilu 2019 Bersih dan Bermartabat di Hotel Sunan Surakarta, Senin (1/10/2018).

SOLO, solotrust.com- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surakarta mengadakan deklarasi Pemilu 2019 Bersih dan Bermartabat di Hotel Sunan, Surakarta, Senin (1/10/2018).

Sebelum deklarasi bersama dilakukan, dalam acara itu turut dilakukan penggalangan dana untuk korban bencana tsunami dan gempa di Palu dan Donggala, yang diawali oleh Wakil Wali Kota Surakarta, Achmad Purnomo disusul tamu undangan lainnya.



Kemudian, dilakukan deklarasi bersama sebanyak 19 Partai Politik, Bawaslu Kota Surakarta, KPU Kota Surakarta, Pemkot Surakarta, DPRD Kota Surakarta, Polresta Surakarta, Kodim 0735 Surakarta, Kejaksaan Negeri Surakarta, dan Pengadilan Negeri Surakarta.

Deklarasi dilakukan dengan membacakan 4 poin ikrar secara bersama, beserta penandatanganan pada sebuah poster deklarasi secara untuk menjunjung tinggi Pemilu yang bersih dan bermartabat.

Dalam laporannya, Koordinator Sekretariat Bawaslu Surakarta Jarot Wuryanto menuturkan, kegiatan ini sebagai bentuk ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan pelaksaan pemilu yang damai.

"Kami ingin mendorong partisipasi masyarakat dalam pemilu yang berintegritas dan berkualitas, serta mewujudkan pelaksanaan Pemilu yang berlangsung aman tertib, damai, bersih dan bermartabat," jelas dia di hadapan hadirin.

Adapun peserta deklarasi pemilu damai diikuti sebanyak 200 peserta terdiri dari unsur Panwaslu Kecamatan, Panwaslu kelurahan, organisasi masyarakat, perguruan tinggi, unsur pramuka atau pelajar, Satuan Kerja Perangkat Daerah, anggota DPRD, Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan Negeri Kodim, Parpol dan KPU di Kota Solo.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Surakarta, Budi Wahyono mengimbau kepada seluruh pihak agar melaksanakan Pemilu 2019 lima kotak secara fair

"Pemilu bersih bermartabat bisa kita maknai dengan menjauhi praktik kecurangan dan kampanye hitam, menjauh dari isu Hoaks, Sara, maupun ujaran kebencian dan paling penting bagaimana kemudian masyarakat berdaulat menentukan hak pilih secara aman tanpa adanya intimidasi ataupun money politik," tandasnya.

Pada kesempatan itu Budi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergembira menyambut datangnya pesta demokrasi.

"Pileg maupun Pilpres bisa disambut dengan gembira karena pesta demokrasi, bukan ajang menebar konflik, saya kira ini kontra produktif jika demikian justru melemahkan modal sosial kita, yaitu persatuan, peserta pemilu hadir menawarkan visi misinya, kemudian rakyat menentukan hak pilihnya," ujar dia

Pada penutup pidatonya, Budi mengajak jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri maupun petugas Bawaslu dan KPU hingga para pemuka agama agar menjaga netralitasnya.

"Independensi, netralitas harga mati tanpa memihak salah satu kubu. Justru harus bisa meneduhkan suasana memberikan rasa nyaman kepada masyarakat," pungkas dia. (adr)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya