SOLO, solotrust.com - Solo Education Expo ke-2 kembali digelar dengan menghadirkan sebanyak 50 stand perguruan tinggi negeri, swasta hingga internasional, di Gedung Grha Solo Raya Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus (BP2MK) Surakarta, Rabu (3/10/2018) hingga Kamis (4/10/2018).
"Peserta Edu Expo berjumlah 50 stan yang terdiri dari 5 perguruan tinggi nasional, 2 sekolah tinggi kedinasan , dan 32 perguruan tinggi swasta dalam dan 11 perwakilan perguruan tinggi luar negeri, dari Jepang, Beland, Australia, Amerika, Jerman, China, Malaysia, Singapura, Korea, Taiwan dan Inggris," tutur Kepala BP2MK Wilayah III, Jasman Indradno.
Ia menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi siswa SMA/SMK se-Solo Raya untuk mendapatkan informasi studi lanjut dan peluang bea siswa di luar negeri.
"Melalui Education Expo ini baik siswa maupun orang tua bisa mendapatkan informasi untuk studi lanjut baik dari berbagai perguruan tinggi atau lembaga pendidikan negeri dan swasta baik di dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, juga menjalin kerja sama dengan dengan lembaga maupun konsultan pendidikan," ujarnya
Tidak hanya stand expo saja, panitia penyelenggara juga mengadakan simulasi atau tryout untuk siswa kelas XII, hingga layanan tes dan cek kesehatan secara gratis keoada pengunjung staf dan panitia.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Gatot Bambang Hastowo menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Solo Education Expo. Ratusan siswa SMA/SMK pun begitu antusias dalam berkunjung ke setiap stand.
"Event ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Tengah khususnya di Solo Raya, di sini siswa diberikan arahan, bertemu dan berkonsultasi sehingga bisa memilih studi lanjutnya," kata dia.
Gatot menambahkan, bila mutu pendidikan penting ditingkatkan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dalam menghadapi tantangan jaman yang semakin berkembang pesat.
"Kita mulai dihadapkan dengan era teknologi sehingga perlu disiapkan sumber daya yang berkualitas agar tidak tertinggal. Seperti harapan Presiden Jokowi, lulusan SMK menjadi pelaku ekonomi yang handal, dan lulusan SMA menjadi konseptor yang hebat," ucap Gatot. (adr)
(wd)