SOLO, solotrust.com - Penguatan nilai tukar mata uang Dollar terhadap Rupiah berakibat pada kenaikan biaya ibadah umrah. Ketua Persaudaraan Pengusaha Umrah Travel Haji Indonesia (Perpuhi) Her Suprabu menjelaskan, biaya ibadah umrah naik sejak awal tahun 2018, dari sekitar Rp20 juta menjadi Rp21,5 juta.
Menurutnya, penyesuaian harga terjadi karena kurs Dollar berpengaruh terhadap berbagai sektor seperti tax pesawat, biaya konsumsi, biaya transportasi di Arab Saudi, dan lainnya.
"Selain itu juga dipengaruhi pemberlakuan Value Added Tax (VAT) sebesar 5 persen pada semua transaksi, berlaku sejak 1 Januari 2018 lalu," ujarnya saat ditemui di kantornya di kawasan Manahan, Selasa (9/10/2018).
Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar dan VAT berpengaruh pada biaya penerbangan dan akomodasi haji dan umrah. Hal ini disebutnya menjadi tantangan bagi jemaah dan biro umrah.
Meski begitu, pihaknya mengaku pasar umrah baru mengalami peningkatan. Persentase jumlah calon jemaah umrah baru mencapai 30-40 % dari total calon jemaah umrah yang berangkat tahun ini.
Pihaknya berharap, pemerintah memperkuat Rupiah dan menekan laju kenaikan Dollar AS. Sehingga bila kondisi Rupiah berangsur normal, biaya umrah kemungkinan dapat turun. (Rum)
(way)