Ekonomi & Bisnis

Sepekan Terakhir, Harga Telur Ayam Ras Stabil Murah

Ekonomi & Bisnis

26 Oktober 2018 04:04 WIB

Salah satu agen penjual telur ayam ras di Pasar Legi Solo. (solotrust-rum)

SOLO, solotrust.com - Harga telur ayam ras dinilai stabil oleh para pedagang di pasar tradisional Solo selama sepekan terakhir ini.

Salah seorang agen telur ayam ras di Pasar Legi Solo, Fredi, mengaku harga sudah mulai stabil apalagi musim banyak orang punya hajatan sehingga penjualan menjadi stabil.



"Harga telur Rp16.800 per kilogram sudah satu minggu ini, sebelumnya Rp17 ribu lebih. Ini harga terendah dulu mahal dulu sampai lebih dari Rp20 ribu," ujarnya saat ditemui solotrust.com di kiosnya, Rabu (24/10/2018).

Menurutnya, harga turun atau naik tidak berpengaruh pada penjualan di kiosnya, karena konsumsi telur setiap hari banyak.

Saat sedang tidak stabil, kata Fredi, harga telur ayam ras naik-turun di kisaran Rp500 hingga Rp1000. Saat stabil pergerakan harga hanya naik-turun Rp100 hingga Rp200 saja.

Pihaknya mampu menjual sekitar 150 peti di mana per peti berisi 15 kg telur ayam ras per hari. Telur-telur itu didatangkan dari daerah Polokarto, Sukoharjo. Sedangkan di level pengecer harga telur ayam ras di angka Rp20 ribu per kilogram.

Pedagang telur ayam ras eceran di Pasar Legi, Asih, mengaku sudah sejak seminggu harga stabil di angka Rp20 ribu. "Sebelumnya Rp22 ribu. Harga stabil tapi kalau pas tinggi bisa mencapai Rp24 ribu," katanya.

Pedagang yang lain, Maryani, menjual telur ayam ras di kisaran Rp18 ribu per kilogram sudah seminggu ini dari sebelumnya di harga Rp19 ribu.

"Baru kali ini murah, biasanya Rp20 ribuan ke atas. Per hari 10 peti laku, dibeli pedagang, rumah makan, buat konsumsi rumah tangga," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Solo Agus Eko Sulistyo mengungkap, harga telur ayam lepas kandang Rp16.600 per kilogram.

Untuk menaikkan ke harga normal menjadi Rp18 ribu dinilai masih sangat sulit. Sehingga pihaknya tidak bisa berbuat apapun dan para peternak telur hanya bisa menunggu kondisi kembali stabil.

"Ya kami tidak bisa berbuat hal lain, kami hanya menunggu kebijakan pemerintah saja. Apalagi kondisinya saat ini jagung juga masih naik karena rupiah yang masih melemah," terangnya. (Rum)

(way)