SOLO, solotrust.com - Seribuan peserta dari perwakilan 50 kabupaten dan kota anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) mengikuti kirab budaya dari Sriwedari hingga Balai Kota Surakarta, pada Kamis (25/10/2018) siang. Kota Solo menjadi tuan rumah rangkaian kegiatan Kongres ke IV sekaligus HUT satu dasawarsa JKPI.
Kirab diawali dengan atraksi marching band Gita Pamong Praja, arak-arakan replika Garuda Pancasila dan Paskibraka, kemudian disusul rombongan kirab puluhan kereta kuda kencana yang dinaiki oleh deretan kepala daerah beserta istri dan dilanjutkan peserta lainnya dengan berjalan kaki.
Dalam kirab budaya tersebut, peserta dari kabupaten dan kota masing-masing menampilkan pusaka khas daerahnya yang begitu unik.
Di antaranya, ada Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo yang tampil nyentrik dengan dandanan wayang orang Werkudara dan Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo menjadi sosok Gatotkaca.
Selain itu, Asisten Administrasi Umum Setda Surakarta Eny Tyasni Suzana yang juga turut dalam rombongan, menyebut ada sekitar 1.500 orang yang berpartisipasi dalam kirab budaya tersebut yang merupakan perwakilan dari 50 kabupaten/kota di Indonesia.
"Saat kirab ada 50 Kabupaten/Kota yang menampilkan budayanya," ujar Eny.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta menyampaikan apresiasinya kepada para peserta JKPI yang hadir di Kota Solo dan mengikuti rangkaian kongkres ke-IV sekaligus HUT Satu Dasawarsa JKPI.
Tak hanya kepada kepala daerah lain, pria yang akrab disapa Rudy itu juga turut bangga kepada jajaran Organisasi Kepala Daerah (OPD) Surakarta yang berkenan menggunakan kostum wayang orang sebagai bentuk pelestarian budaya.
"Atas nama masyarakat dan Pemkot Surakarta apresiasi yang luar biasa, atas kemampuan dan kemauan melestarikan budaya yang ada di Indonesia dengan tulus dan ikhlas, juga kepada seluruh kepala OPD yang berkenan menggunakan kostum wayang orang, dan seluruh peserta," kata Rudy.
Menurutnya, pusaka adalah produk budaya bendawi dan non bendawi, sehingga pusaka juga merupakan bagian dari cagar budaya yang ada di sebuah daerah tidak hanya diartikan sebagai senjata. Masyarakat Solo harus bangga karena memiliki banyak pusaka.
Melalui rangkaian JKPI salah satunya dengan kirab budaya, seluruh peserta dapat menyaksikan upaya Pemkot dalam melestarikan benda-benda cagar budaya di Kota Solo dan daerah lainnya.
"Kota Solo mempunyai pusaka yang cukup banyak, seperti cagar budaya Keraton Kasunanan Surakarta, Mangkunegaran, Loji Gandrung, Ndalem Joyokusuman, dan Klaten mau menampilkan Prambanan, Magelang dengan borobudur, terrmasuk adat istiadat itu juga pusaka, misal Bali dengan Galungan atau Ngabennya," urainya.
Rudy berharap, dengan gelaran Kongres JKPI dapat mempromosikan pariwisata, seni, budaya, dan industri masing-masing daerah anggota JKPI untuk meningkatkan animo kunjungan turis nasional hingga mancanegara.
"Dalam kirab ini, anggota dari Aceh sampai Tidore hadir membawa pasukannya masing-masing dengan menampilkan potensi seni budayanya, kuliner, dan produk-produk lainnya yang merupakan bagian dari karya anak bangsa Indoensia yang harus dilestarikan. Ini harapannya untuk menarik turis-turis ke daerah itu," tandas Rudy. (adr)
(way)