Serba serbi

Menilik Bagaimana Popularitas BTS di Benua Biru

Musik & Film

28 Oktober 2018 01:00 WIB

BTS paska konser hari kedua di Paris (Dok. Big Hit Entertainment).

SOLO, solotrust.com –Pada 20 Oktober lalu, BTS mengakhiri tur “Love Yourself” mereka di Eropa, tepatnya di AccorHotels Arena, Paris, Prancis. BTS diketahui tampil dalam 7 kali pertunjukan di 4 negara Eropa yakni Inggris, Belanda, Jerman dan Paris dalam rangkaian tur tersebut.

Tur yang mereka gelar 2 kali di O2 Arena di London, 1 kali di Ziggo Dome di Amsterdam, 2 kali di Mercedez-Benz Arena di Berlin dan 2 kali di AccorHotels Arena Paris tersebut pun diketahui sold out hanya dalam hitungan menit. Capaian ini tentu saja membuktikan bagaimana populernya BTS bahkan di Benua Biru.



Sehari setelahnya yakni 21 Oktober,BTS diketahui berhasil mendapatkan penghargaan dari BBC Radio  Teen Awards 2018. Dihelat di The SSE Arena, Wembley, London, Inggris, BTS berhasil memenangkan penghargaan sebagai grup internasional terbaik (Best International Group). BTS menang dari 4 grup internasional lain yakni 5 Seconds of Summer, The Carters, Panic! At the Disco dan The Chainsmokers.

Tak hanya itu, BTS juga mendapatkan penghargaan sebagai bintang media sosial terbaik (Best Sosial Media Media Star) dalam ajang tersebut. BTS menang dari sederet bintang lain yakni Dua Lipa, Troye Sivan, Lil Miquela, Billie Eilish, dan HRVY.

Pengaruh BTS di media sosial seperti Twitter memang tidak diragukan lagi. Memiliki lebih dari 16 juta followers, BTS membangun engagement yang sangat kuat dengan fansnya di seluruh dunia, termasuk Eropa. Karena engagement ini pulalah BTS dua kali masuk dalam Guinness World Record.

Perlu diketahui, untuk bisa dinominasikan dalam kategori grup internasional terbaik, artis harus sudah merilis single atau album yang bisa masuk dalam United Kingdom’s Official Chart  dalam posisi Top 40 antara periode 10 Agustus 2017 hingga 2 Juli 2018.

BTS sendiri pernah masuk dalam Official Chart Inggris melalui album “Love Yourself: Her” dan “Love Yourself: Tear”. Album “Love Yourself: Her” pernah berada di peringkat 14, sementara “Love Yourself: Tear” pernah menempati peringkat 8.

Menangnya BTS dari nama-nama tersebut tentu saja mengindikasikan bagaimana populernya grup beranggotakan RM, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V, dan JungKook tersebut di Inggris khususnya.

Dalam konser BTS di Paris sendiri, sebagaimana dikabarkan JoongAng Daily, Kamis (26/10/2018), ARMY (sebutan fans BTS) yang berasal dari negara-negara di sekitar lokasi konser seperti Italia bahkan terbang ke Paris untuk menyaksikan pertunjukan tersebut. Mereka bahkan ada yang sudah berada di dekat venue konser beberapa hari sebelum konser untuk bisa mendapatkan tempat terbaik menyaksikan BTS tampil.

Meskipun memiliki bahasa yang berbeda dengan mereka, namun ARMY Eropa dapat menyanyikan lagu-lagu BTS dalam Bahasa Korea. Hal ini menunjukkan bagaimana musik melintasi batas bahasa. Hal inilah juga yang membuat BTS kemudian dianugerahi bintang tanda jasa oleh pemerintah Korsel karena sudah mempromosikan budaya Korea termasuk Bahasa Korea ke dunia internasional.

Salah satu koran Prancis “Le Figaro” bahkan menyebut BTS sebagai “The Beatles dari Generasi Youtube”. Koran tersebut menulis bagaimana BTS memberikan harapan untuk generasi muda yang khawatir dalam menatap dunia yang penuh dengan peluang namun juga potensi kegagalan ini.

Ya, kendati ditulis dengan menggunakan Bahasa Korea, lagu-lagu BTS tetap dinikmati oleh publik internasional. Hal ini diperkuat oleh lirik-lirik lagu mereka yang positif, inspiratif dan relevan dengan para pendengarnya, terutama kaum muda.

BTS kerap menulis lagu yang memberi semangat pada kaum muda yang tengah mengalami masa-masa sulit untuk tidak menyerah. BTS menulis lagu berdasarkan apa yang benar-benar mereka alami. BTS sendiri juga merupakan kaum muda, dengan usia berkisar dari 21 hingga 26 tahun. Dengan menulis lagu yang relevan dengan generasinya, BTS mampu membuat karya yang meresap ke dalam hati mereka. Bukan hanya perkara musik yang bagus, lebih dari itu, BTS mewakili sekaligus memberi semangat serta harapan pada generasinya.

Lagu seperti “Spring Day”, “Not Today”, “You Never Walk Alone”, “2!3!” dan “Answer: Love Myself” adalah beberapa contoh lagu BTS yang memberi semangat untuk tidak menyerah karena harapan selalu ada. Setelah hari-hari yang berat, setelah musim dingin yang begitu dingin, musim semi yang hangat akan datang.

Terlepas dari kemenangan mereka di Billboard Music Awards (BBMAs), American Music Awards (AMAs) hingga sejumlah rekor musik yang mereka pecahkan, BTS adalah tokoh inspiratif bagi generasi muda saat ini.

Selain menciptakan kampanye “Love Myself” dengan UNICEF untuk membantu anak-anak dan remaja di seluruh dunia agar terhindari dari kekerasan, BTS juga berkesempatan berpidato di PBB untuk generasi muda di seluruh dunia.

BTS yang diwakili oleh RM berpidato pada peluncurkan “Youth 2030 – The UN Youth Strategy”, sebuah kerjasama global yang didedikasikan untuk meningkatkan kesempatan untuk anak-anak dan pemuda yang berusia 10 hingga 24 tahun, seperti dalam hal pendidikan dan pekerjaan.

RM memberikan pidato sekitar 6 menit yang ditujukan untuk generasi muda di seluruh dunia. Dalam pidatonya, RM mengajak anak-anak muda di seluruh dunia untuk “Speak Yourself” atau berani menyuarakan siapa diri mereka melalui bidang yang mereka sukai. RM juga membagikan pengalamannya berdamai dengan dirinya sendiri dengan belajar untuk “Love Yourself” atau mencintai diri sendiri. 

Oktober ini, TIME pun merilis sebuah artikel terkait kesuksesan BTS dengan judul “How BTS is taking over the world”. Dalam artikel tersebut, TIME menyebut BTS sebagai “Next Generation Leaders” atau “Pemimpin Generasi Selanjutnya”. TIME mencatat tentang cerita kesuksesan BTS dan menganalisa bagaimana lagu-lagu BTS. Meskipun dinyanyikan dalam Bahasa Korea, namun karya mereka tetap terkoneksi dengan fans di seluruh dunia. TIME juga menulis bahwa kesuksesan BTS di ranah global membuktikan bahwa musik tidak harus dinyanyikan dalam Bahasa Inggris untuk bisa sukses.

“Kami mulai untuk menceritakan kisah-kisah yang ingin dan siap untuk didengar orang-orang. Kami menceritakan apa yang dirasakan orang lain seperti rasa sakit, kecemasan, dan kekhawatiran,” kata Suga, salah satu anggota BTS kepada majalah tersebut.

Di Eropa sendiri, kepopularitasan BTS pun meningkatkan ketertarikan masyarakat di sana pada hal-hal berbau Korea. Tak hanya dalam hal bahasa, salah organisasi pemerintah Korea yakni Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation yang mempromosikan makanan khas Korea di arena konser BTS di Paris pun mendapatkan sambutan hangat.

Pada 19 Oktober, hari pertama konser BTS di Paris, perusahaan tersebut menyewa sebuah area di lounge VIP dan mengundang major buyers dari Prancis untuk memperkenalkan makanan khas Korea termasuk kimchi.

“Biasanya sulit untuk menemukan pembeli lokal yang banyak sekaligus dalam sekali waktu pada event-event makanan kami. Namun karena BTS, kami bisa mempromosikan makanan tradisional Korea,” kata Kim Min Ho, manager dari cabang organisasi tersebut di Eropa sebagaimana dikutip dari JoongAng Daily (26/10/2018).

Sebelumnya yakni pada 14 Oktober, Presiden Korsel Moon Jae In juga diketahui bertemu BTS di Prancis dalam acara Korea-France Friendship Concert di The 13th Art Theater, Paris. BTS diketahui membawakan hits “DNA” dan “IDOL” dalam acara tersebut.

“Musik dan penampilan mereka melampaui batas geografi dan batas-batas ras. BTS mematahkan batasan bahasa dan datang ke tempat ini (Prancis) hanya dengan passion mereka pada musik,” tulis Istana Kepresidenan Korea Selatan via Twitter (14/10/2018) lalu.

Selain dalam ranah-ranah di atas yakni perihal tur dunia, penghargaan internasional, hubungan antar negara pada level pemerintah, publikasi internasional seperti TIME maupun pidato bersejarah di PBB, fans itu sendiri adalah pihak yang tidak bisa dikesampingkan dalam kepopuleran BTS di Eropa.

Kepopuleran BTS di Benua Biru sama sekali tidak bisa lepas dari passion fans yang begitu besar untuk mereka. Itulah mengapa dalam setiap momen, BTS selalu menyebut fandom mereka, ARMY atas segala yang pernah mereka capai sekarang.

Jimin, salah satu anggota BTS  dalam sebuah video V Live 13 Oktober lalu juga mengungkapkan bagaimaan berterimakasihnya BTS pada ARMY (Adorable Representative M.C For Youth) yang berasal dari luar Korsel atau ARMY internasional.

“Kami ingin pergi ke tempat-tempat di dunia ini dimana fans kami berada. Namun jika tidak ada kesempatan untuk  itu, maka kami dan fans akan menjalani hubungan dimana kami tidak bisa bertemu. Keadaan dimana sekalipun belum pernah bertemu langsung. Meskipun begitu, fans tetap mendukung dan percaya pada kami. Itu bagiku merupakan hal yang amat sangat luar biasa. Aku sangat berterimakasih untuk itu dan membuatku ingin berusaha menampilkan sesuatu yang lebih baik,” kata Jimin.

BTS merupakan artis global saat ini, yang memiliki fans dari banyak negara di dunia. Kendati demikian, tentu saja tidak semua negara bisa mereka datangi. Misalnya di Eropa, hanya 4 negara yang mereka kunjungi, sedangkan pasti ada ARMY yang berdomisili di negara-negara Eropa yang lain.

Terkait passion ARMY untuk BTS ini, salah satu contohnya adalah apa yang dilakukan oleh ARMY asal Inggris bernama Gracie Ranan. Ia pernah membuat sebuah project yang dinamai #BTSOurSeaProject. Dalam rangka merayakan ulangtahun ke-5 BTS dan ARMY yang jatuh di tahun ini, ia menciptakan sebuah lagu dan dinyanyikannya bersama ARMY-ARMY lain dengan berbagai bahasa sesuai asal negara mereka, termasuk Bahasa-Bahasa dari Benua Eropa.

Lagu tersebut berjudul “We’ll Be Fine” dan diunggah di channel Youtube Gracie yang bernama Daily Hoping dalam bentuk MV. Berjudul “Global ARMY Song for BTS - "We'll Be Fine" by Gracie Ranan ft. ARMY (2018 MV)”, video tersebut diunggah pada Senin (9/7/2018) lalu. Baru sehari diungggah, MV itu sudah ditonton lebih dari 280 ribu kali, mendapatkan 69 ribu like dan lebih dari 7000 komentar hari ini.

“Selamat ulangtahun untuk keluargaku, aku tidak percaya sudah 5 tahun sejak perjalanan kita dengan BTS dimulai. Aku ingin mengucapkan terimakasih untuk air mata dan tawa yang telah kita bagi bersama. Aku berharap dengan lagu ini, kalian akan selalu ingat bahwa seberapa sulitpun “padang pasir” yang mungkin akan kita hadapi ke depan, dengan kalian dan aku, dan dengan BTS, kita dapat melaluinya,” tulis Gracie dalam deskripsi videonya.

“Aku benar-benar berharap dapat melihat kalian semua memegang tanganku di 10 dan 20 tahun lagi bersama BTS. Aku mencintai kalian. Ini untuk kita. Selalu ingat bahwa entah itu “padang pasir” ataupun “lautan”, ayo kita menerimanya, karena itu adalah bagian dari kita,” tambah Gracie.

MV dibuka dengan petikan kata-kata leader BTS yakni RM di Wings Final Concert hari ke-3 yang berlangsung pada pada 12 Oktober 2017 silam.

“Jika kami (BTS) dengan kehadiran kami, musik kami, pertunjukan kami, foto dan video kami bisa membantu kalian mengurangi rasa sakit kalian meskipun sedikit, jika kesakitan itu 100, maka jika itu bisa menjadi 99, 98 ataupun 97, maka itu sudah cukup bagi kami untuk membuktikan kehadiran kami. Kami sangat mencintai kalian semua,” kata RM kepada ARMY kala itu.

MV kemudian dilanjutkan dengan lagu “We’ll Be Fine” yang dinyanyikan secara berganti-gantian oleh 19 orang yang berasal dari 18 negara.

Para ARMY yang berpartisipasi dalam lagu tersebut adalah Julsmein (Italia), Gracie (Inggris), Gloria (Prancis), Rink (Jerman), Eva (Republik Czech), Natalia (Polandia), Sinem (Turki), Jasmine (Argentina), Aroob (Pakistan), Jackie (Taiwan), Yulie (Indonesia), Kath (Vietnam), Manal (Morocco), Phoenix (Amerika Serikat), Subin (Korea Selatan), Cindy (Malaysia), Lotus (Jepang), Risse (Filipina) dan Gabby (Amerika Serikat).

“…ketika rasa sakit memilih untuk tinggal, maka milikilah harapan. Hari-hari yang baik akan segera datang. Ketika orang-orang ragu terhadap kita meski sudah mencoba yang terbaik, (setelah) pengorbanan yang kita buat, maka hari-hari yang baik akan datang,” itulah salah satu penggalan lirik yang seakan memberi penyemangat untuk para ARMY sendiri dalam menghadapi masa-masa sulitnya.

Ya, bukan hanya perkara musik yang bagus yang berhasil menembus chart dan menorehkan penghargaan-penghargaan internasional, lebih dari itu, makna yang coba BTS bangun dengan fans melalui value-value yang mereka sebarkan lewat lirik-lirik lagu mereka terbukti menancapkan kesan yang sangat mendalam, termasuk untuk fans-fans yang berasal dari Eropa. Sehingga, kiranya tidak berlebihan jika ada media yang bahkan menuliskan BTS sebagai “The Beatles dari Generasi Youtube”, seperti yang dilakukan oleh salah satu koran Prancis, Le Figaro. (Lin)

(wd)