Serba serbi

Miliki Sisi yang Sangat Manusiawi, “Gundala” Diharapkan Bisa Relate dengan Penonton

Musik & Film

29 Oktober 2018 13:04 WIB

Teaser poster Gundala (Dok. Instagram @jokoanwar)

Solotrust.com – “Gundala” akan menjadi film ketujuh Joko Anwar. Film yang diilhami dari komik Indonesia karya Harya Suraminata atau Bapak Hasmi yang menceritakan pahlawan super bersenjata petir bernama “Gundala Putra Petir” ini kini tengah dalam masa produksi dan rencananya akan tayang pada 2019 mendatang.

Minggu (28/10/2018), Joko Anwar via Instagram pribadinya diketahui mengunggah teaser poster untuk “Gundala”. Terlihat tampilan Gundala dengan kostumnya yangmana terdapat sebentuk sayap di telinganya. Dalam teaser poster tersebut, terlihat pula bahwa film ini dikerjakan oleh rumah produksi Screenplay Films, Bumilangit Studios dan Legacy Pictures.



Teaser poster yang sama juga diunggah sang pemeran Gundala, Abimana Aryasatya . Ya, Abimana akan memerankan tokoh Gundala dewasa. Tak hanya itu, first look dari film “Gundala” juga diunggah. Teaser video berdurasi 23 detik tersebut dibuka dengan kata-kata seseorang untuk Gundala kecil yakni, “Karena kalau kita diam saja melihat ketidakadilan di depan mata kita, itu tandanya kita bukan manusia lagi.”

Pada hari yang sama, para pemain film “Gundala” pun diungkap dalam acara Indonesia Comic Con di Jakarta Convention Center, Jakarta. Selain Abimana, sederet pemain lain juga terlibat dalam film ini seperti Muzakki Ramdhan sebagai Sancaka cilik, Tara Basro sebagai Merpati dan Bront Palarae sebagai Pengkor.

Pertengahan Januari 2018 lalu, Joko Anwar diketahui mengunggah potongan sayap Gundala di instagram pribadinya. Postingan tersebut kala itu langsung banjir komentar netizen yang mensinyalir Joko Anwar akan menggarap film “Gundala”. 

Pada April lalu, konferensi pers film “Gundala” pun digelar. Kala itu, Joko Anwar berbagi berbagai hal seputar film “Gundala”, termasuk mengenai sosok Gundala yang ingin ia tampilan kepada penonton.

“Gundala itu dia sangat manusiawi walaupun dia adalah seorang yang bisa dibilang jagoan yang punya kemampuan luar biasa tapi dia juga orangnya punya masalah cinta, pokoknya hal-hal yang membuat dia sangat manusiawi. Dan saya rasa multidimensi dari sebuah karakter yang seperti ini sangat menarik untuk dijadikan film. Jadi selain dia jagoan yang membasmi kejahatan tetapi dia juga punya sisi manusiawi yang bisa bikin orang nanti relate ketika menonton,” kata Joko Anwar seperti dikutip dari video berjudul “Gundala Jadi Film Ketujuh Joko Anwar” yang diunggah di channel Youtube VIVA.co.id (4/4/2018).

Ia menambahkan, “Karena saya percaya bahwa kalau kita membuat film jenis apapun, mau film action, mau film horor, tanpa kita membuat karakter yang menarik, artinya menarik itu harus believable sebagai karakter dan kita bisa relate sebagai penonton, bisa merasakan apa yang dia lalui, masalahnya apa dan punya harapan yang sama dengan karakter tersebut. Jadi ketika kita menggarap film Gundala ini kita menawarkan karakter yang kuat, cerita yang kuat, dan hanya dengan dua hal itu kita bisa membuat film yang menarik.”

Dalam konferensi pers tersebut, Joko juga mengaku menunggu kesempatan untuk memfilmkan cerita ini karena dia tumbuh dengan komik “Gundala”. Ia membaca komik “Gundala” di rental komik pada masa kecilnya.

Joko juga menambahkan “Gundala” akan dibuat dengan kearifan lokal Indonesia dan ia menghindari terminologi “superhero” karena itu identik dengan luar negeri. Ia akan menggunakan terminologi film action jagoan Indonesia yang relevan dengan Indonesia. Diharapkan, Gundala ini juga bisa membuka jalan untuk jagoan-jagoan lain untuk difilmkan untuk penonton, terutama untuk penonton-penonton muda yang belum begitu tau bahwa Indonesia juga memiliki banyak sekali Intelectual Property yang siap untuk difilmkan.

Sekedar informasi, tahun 1981 silam, “Gundala Putra Petir” sendiri sudah pernah dirilis dalam bentuk film. Film tersebut dibintangi oleh Teddy Purba, Ami Prijono dan W.D Mochtar serta disutradari oleh Lilik Sudjio. “Gundala Putra Petir” diadaptasi dari komik berjudul sama karya komikus Harya Suraminata atau Bapak Hasmi yang pertama kali rilis pada tahun 1969.

“Gundala Putera Petir” menceritakan tentang kerja keras dari seorang Ilmuwan terkenal yakni Ir. Sancoko untuk meciptakan serum anti-petir yang membuat tubuhnya kebal terhadap arus listrik. Setelah pertemuan misteriusnya dengan Dewa Petir, Sancoko kemudian mendapatkan kekuatan luar biasa untuk membasmi kejahatan sebagai “Gundala” sang putra petir yang memiliki kecepatan kilat serta kekuatan petir. (Lin)

(wd)