Hard News

Marak Hoaks, KPU Bersama Dirjen IKP kemenkominfo Ajak Mahasiswa Jadi Pemilih Cerdas

Jateng & DIY

09 November 2018 14:57 WIB

Sosialisasi Pemilu "Menjadi Pemilih Cerdas" di Auditorium Unisri, Jumat (9/11/2018). (solotrust-adr)

SOLO, solotrust.com - Dirjen IKP Kemenkominfo bersama Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta menyelenggarakam sosialisasi pemilihan umum "Menjadi Pemilih Cerdas" kepada ratusan mahasiswa di Auditorium UNISRI, Jumat (9/11/2018) pagi.

Selaku narasumber dalam sosialisasi Ketua KPU Nurul Sutarti, Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Kemenkominfo Gun Gun Siswandi, dan Wakil Rektor III Unisri Sutoyo.



Gun Gun Siswandi menyampaikan terkait pentingnya pendidikan karakter kepada mahasiswa untuk menangkal maraknya berita hoaks.

Menurutnya, saat ini kehdupan memasuki era teknologi informasi, segala suatu hal berkaitan dengan informasi. Bahkan ia menyebut kini informasi menjadi kebutuhan pokok manusia di samping sandang, pangan, dan papan.

"Di era sekarang kalau bangun tidur yang dicari apa ? Handphone untuk mencari informasi," kata Gun Gun di hadapan peserta.

Bagi Gun Gun, informasi harus dikelola sebijaksana mungkin agar menghindarkan kepada hal negatif. Tidak dipungkiri keterbukaan informasi di sosial media berpotensi menjadikan masyarakat terkadang terjebak dalam penyalahgunaan, penyimpangan, dan penyebarluasan informasi hoaks.

"Kita perlu memahami bagaimana mendapatkan informasi dengan baik bukan sebaliknya menimbulkan curiga, was-was bahkan perpecahan di masyarakat, mahasiswa harus pandai bijak dalam menyaring informasi supaya tidak terjebak dalam penyelahgunaan dan penyimpangan informasi, lebih lagi ada juga payung hukum UU ITE, yang mana berisi tentabg menyebarkan informasi kebohogan akan mendapatkan sanksi sebagaimana diatur," tandasnya.

Gun Gun berpesan mahasiswa yang merupakan pemilih cerdas plus dapat turut menyampaikan informasi ke masyarakat luas bagaimana memanfaatkan era informasi dengan bijak dan benar.

Senentara itu, Nurul Sutarti mengatakan, dalam masa persiapan menjelang Pemilu 2019, kini pihaknya meminta mahasiswa untuk mengecek apakah sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) ataukah belum melalui laman infopemilu.kpu.go.id dengan menuliskan nama, nomor KTP, dan akan terlihat pula TPS di mana pemilih akan mencoblos.

"Kami tak henti-hentinya mengajak masyarakat yang memenuhi syarat untuk memastikan bahwa dirinya sudah terdaftar menjadi pemilih tetap," ujar Nurul.

Kata dia, masyarakat yang pada tanggal 17 April 2019 mendatang genap berusia 17 tahun maka wajib tercantum dalam DPT dan bagi jika yang belum terdaftar diimbau untuk segera melapor ke kantor desa atau kelurahan setempat karena KPU Surakarta masih dalam tahap penyempurnaan DPT

"Kalau sudah terdaftar akan tercantum kalau belum saat ini masih dalam proses penyempurnaan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP) dengan datang dan melapor ke kelurahan atau di desa," kata Nurul.

Pada kesempatan itu, Sutoyo turut berpesan kepada mahasiswa agar menggunakan alat komunikasi dengan bijak seperti menyebarkan informasi bermanfaat, mampu untuk mengelola informasi dengan baik.

"Artinya informasi yang masuk tentunya perlu diklarifikasi, cek and ricek, mahasiswa harus benar-benar selektif, tidak sekadar menyebarluaskan berita," kata Sutoyo.

Pihaknya berharap, melalui kegiatan ini mahasiswa sebagai kaum intelektual dapat lebih mamahami Pemilu yang jujur, adil, langsung, umum, bebas dan rahasia sebagai pemilih cerdas plus. Mahasiswa pun kini mendapat banyak masukan terkait Pemilu.

"Kenapa kita sebut pemilih cerdas plus, karena tugas mahasiswa juga harus menyampaikan informasi kepada masyarakat luas, lingkungan masyarakat keluarga," pungkas Sutoyo. (adr)

(way)

Berita Terkait

Berita Lainnya